Bandar Lampung (Lampost.co) — Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang sederhana dan banyak digemari karena mudah dilakukan di berbagai tempat tanpa peralatan rumit.
Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa pemilihan sepatu jogging yang salah dapat menyebabkan cedera serius, nyeri kronis, hingga perubahan bentuk kaki secara permanen.
Menurut American Academy of Podiatric Sports Medicine (AAPSM), sepatu olahraga yang tidak tepat bisa menyebabkan berbagai jenis cedera seperti plantar fasciitis (radang jaringan telapak kaki). Shin splints (nyeri tulang kering), hingga nyeri pada lutut dan punggung bawah.
Sepatu yang tidak mendukung gerak alami kaki akan membuat otot dan sendi bekerja secara tidak seimbang, sehingga meningkatkan risiko cedera.
Dokter spesialis ortopedi, dr. Tri Sakti mengatakan sepatu jogging seharusnya sesuaikan dengan jenis kaki dan gaya berlari seseorang. “Sebab bila mengabaikan ini akan berdampak jangka panjang, terutama pada anak muda yang masih aktif berolahraga,” kata dr. Tri.
Beberapa tanda bahwa sepatu jogging tidak sesuai di antaranya timbul nyeri setelah berlari di bagian tumit, telapak, atau lutut. Selain itu kaki terasa terlalu sempit atau terlalu longgar saat digunakan, bagian sol sepatu cepat aus tidak merata hingga muncul lecet atau kapalan secara berulang.
“Jika mengalami satu atau lebih dari gejala di atas, sebaiknya pertimbangkan untuk mengganti sepatu yang nyaman,” katanya.
Terdapat tiga jenis lengkungan kaki yakni normal, datar (flat feet), dan tinggi (high arch). Tipe ini menentukan jenis sol sepatu sesuai kebutuhan. Misalnya, pemilik flat feet sebaiknya memilih sepatu dengan stabilitas ekstra.
Kaki cenderung membesar di sore hari setelah banyak aktivitas. Mencoba sepatu pada waktu ini membantu mendapatkan ukuran yang lebih akurat.
Sepatu jogging yang baik harus memiliki bantalan cukup di bagian tumit dan telapak depan, serta cukup fleksibel agar mengikuti pergerakan kaki.
Sepatu jogging idealnya diganti setiap 500–800 km penggunaan, bila melewati jarak ini, struktur sepatu mulai kehilangan daya dukungnya.
Deformitas
Menggunakan sepatu yang salah dalam jangka panjang dapat menyebabkan deformitas seperti bunion (benjolan di sisi jempol kaki). Hammertoe (jari kaki melengkung), bahkan masalah pada postur tubuh secara keseluruhan.
Pemilihan sepatu jogging yang tepat bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan jangka panjang. Mengabaikan hal ini dapat berujung pada cedera serius, nyeri kronis, hingga gangguan struktur kaki.
Maka dari itu, pastikan memilih sepatu yang sesuai dengan kebutuhan kaki dan aktivitas. (Atika)








