Bandar Lampung (Lampost.co) — Saat ini, tercatat ada 14 jemaah haji asal Lampung yang meninggal dunia. Jumlah ini termasuk satu jemaah yang meninggal sebelum keberangkatan dan satu jemaah lainnya yang meninggal saat pulang ke tanah air.
Menyikapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung, Erwinto, menyatakan bahwa pemerintah telah menugaskan tenaga kesehatan untuk mendampingi setiap kloter jemaah. Pendampingan tersebut guna memantau kondisi kesehatan jemaah selama menjalankan ibadah haji.
Tenaga kesehatan yang bertugas senantiasa mendampingi setiap kloter. Dengan demikian, jika ada masalah kesehatan, jemaah haji dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. “Ada dokter dan tenaga kesehatan yang selalu mendampingi setiap kloter, sehingga masalah kesehatan dapat segera tertangani. Kecuali jika gangguan kesehatan tersebut disebabkan oleh faktor usia,” ungkapnya pada Selasa, 24 Juni 2025.
Menurut Erwinto, jemaah yang meninggal sebagian besar berasal dari kelompok lanjut usia (lansia), yang mengalami gangguan kesehatan akibat kelelahan dan sesak napas akibat berdesakan. “Laporan yang kami terima menunjukkan bahwa sebagian besar jemaah yang meninggal adalah lansia, dengan penyebab utama kelelahan dan sesak napas,” tambahnya.
Jangan Memaksakan Diri
Ia juga mengimbau kepada seluruh jemaah untuk tidak memaksakan diri menjalani aktivitas yang berat menjelang kepulangan. Jemaah harus dapat menjaga kesehatan mereka agar perjalanan pulang dapat berlangsung dengan aman dan lancar.
Erwinto menambahkan, saat ini Kemenag Lampung telah berhasil menyelesaikan pemulangan gelombang pertama, dengan 3.530 jemaah dari 9 kloter yang telah kembali ke Tanah Air dengan selamat. “Pemulangan kloter kedua akan mulai 27 Juni 2025,” tutupnya. (Umar Robbani)