Jakarta (Lampost.co) – Industri perfilman Korea Selatan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menjadikannya kekuatan besar dalam dunia hiburan global. Pertumbuhan ini menjadi salah satu pilar utama gelombang Hallyu, yang terus menginspirasi dan menghibur penonton di seluruh dunia.
Poin Penting
- Industri perfilman Korea Selatan mengalami perkembangan pesat, dengan banyak film Korea sukses di box office domestik dan internasional
- Beberapa film Korea mencatatkan rekor box office dengan jumlah penonton yang sangat tinggi, baik di Korea maupun luar negeri.
- Kesuksesan film-film Korea menjadi bagian dari fenomena Hallyu, gelombang budaya Korea yang mendunia.
Keberhasilan film-film Korea tidak hanya terlihat dari angka box office domestik yang mengesankan, tetapi juga dari sambutan luar biasa di pasar internasional. Dengan keragaman genre, mulai dari drama sejarah yang megah hingga komedi segar yang penuh tawa, perfilman Korea menawarkan kisah yang mampu menyentuh emosi dan imajinasi penonton. Tak heran, beberapa film di antaranya berhasil mencatatkan diri sebagai yang terlaris dan terfavorit sepanjang masa dalam sejarah industri perfilman Korea Selatan.
10 Film Korea Terlaris Sepanjang Masa
1. The Admiral: Roaring Currents (2014)
“The Admiral: Roaring Currents” (2014) adalah film epik sejarah Korea Selatan yang disutradarai oleh Kim Han-min. Film ini mengisahkan salah satu pertempuran laut paling legendaris dalam sejarah Korea, yakni Pertempuran Myeongnyang, yang terjadi pada tahun 1597 selama invasi Jepang ke Korea.
Baca juga : 10 Film Religi Netflix Cocok untuk Ditonton Akhir Pekan
Cerita berfokus pada Laksamana Yi Sun-sin, diperankan oleh Choi Min-sik, seorang komandan angkatan laut yang dikenal karena keberanian dan kecerdasannya. Dengan hanya 12 kapal perang yang tersisa, Yi Sun-sin memimpin pasukan Korea melawan armada Jepang yang berjumlah lebih dari 300 kapal. Meski situasi terlihat mustahil, strategi brilian dan kepemimpinan luar biasa Yi Sun-sin membawa pasukannya menuju kemenangan yang gemilang.
Film ini menggambarkan ketegangan pertempuran dengan detail yang memukau, memperlihatkan bagaimana keberanian, taktik, dan semangat juang dapat mengubah jalannya sejarah. Selain aksi yang mendebarkan, film ini juga menyoroti sisi kemanusiaan dan perjuangan internal Laksamana Yi dalam menghadapi tekanan luar biasa.
“The Admiral: Roaring Currents” menjadi fenomena besar di Korea Selatan, menarik lebih dari 17,6 juta penonton, menjadikannya film dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah perfilman Korea. Film ini juga dibintangi oleh aktor-aktor berbakat seperti Ryu Seung-ryong, Cho Jin-woong, dan Kim Myung-gon, yang menambah kekuatan naratif dan emosional dalam cerita. Dengan visual yang spektakuler dan narasi yang menggugah, film ini menjadi karya epik yang tidak hanya menghibur tetapi juga menginspirasi.
2. Extreme Job (2019)
“Extreme Job” (2019) adalah film komedi aksi Korea Selatan yang berhasil mencetak sejarah sebagai salah satu film terlaris di negara tersebut. Film ini disutradarai oleh Lee Byeong-heon, yang dikenal dengan keahliannya mengemas cerita penuh humor dan aksi seru.
Film ini mengisahkan lima detektif polisi yang menyamar dengan membuka sebuah restoran ayam goreng untuk membongkar sindikat narkoba besar. Para detektif diperankan oleh aktor dan aktris ternama, seperti Ryu Seung-ryong sebagai Kapten Ko, Lee Hanee sebagai Detektif Jang, Jin Sun-kyu sebagai Detektif Ma, Lee Dong-hwi sebagai Detektif Young-ho, dan Gong Myung sebagai Detektif Jae-hoon. Chemistry para pemain sukses menghadirkan momen komedi yang kocak sekaligus aksi yang memikat.
Yang menarik, restoran ayam goreng yang awalnya hanya kedok penyamaran berubah menjadi sangat populer karena resep rahasia mereka. Popularitas restoran ini membawa tantangan tak terduga bagi tim detektif, yang harus menyeimbangkan peran sebagai pemilik restoran dan menyelesaikan misi penyamaran mereka.
Film ini mencatat rekor luar biasa dengan meraih 16,26 juta penonton di bioskop Korea Selatan. Angka tersebut menjadikan “Extreme Job” sebagai salah satu film terlaris sepanjang sejarah perfilman Korea Selatan. Kombinasi cerita yang unik, aksi yang mendebarkan, dan humor yang segar membuat film ini mendapatkan pujian dari kritikus dan penonton di berbagai negara.
3. Along With the Gods: The Two Worlds (2017)
4. Ode to My Father (2014)
“Ode to My Father” (2014) adalah sebuah film drama epik Korea Selatan yang disutradarai oleh Yoon Je-kyoon. Film ini menggambarkan perjalanan emosional seorang pria bernama Kim Il-young (Jung-min) yang melalui berbagai tantangan hidup dari masa kecil hingga dewasa, sambil menanggung beban tanggung jawab besar terhadap keluarganya.
Cerita dimulai pada tahun 1950-an, saat Perang Korea meletus. Il-young yang masih anak-anak dipaksa untuk berpisah dengan keluarganya setelah ayahnya mengorbankan dirinya untuk melindungi mereka. Sejak saat itu, Il-young, bersama dengan saudara perempuannya, harus berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang penuh dengan ketidakpastian.
Il-young akhirnya merantau ke luar negeri untuk bekerja, dan melalui berbagai pekerjaan keras, ia mulai mengumpulkan uang untuk membantu keluarganya yang tersisa. Dalam perjalanan hidupnya, ia harus menghadapi banyak kesulitan, mulai dari kehilangan orang yang disayangi, perjuangan sebagai pekerja imigran, hingga menjadi seorang ayah yang bekerja keras untuk anak-anaknya.
“Ode to My Father” tidak hanya menceritakan kisah Il-young, tetapi juga menggambarkan perjalanan sejarah Korea Selatan pasca-perang, termasuk upaya negara untuk membangun kembali setelah kehancuran. Film ini menyentuh tema-tema tentang pengorbanan, cinta keluarga, dan rasa hormat terhadap orang tua, dengan sentuhan emosional yang kuat.
Dengan lebih dari 14 juta penonton, film ini menjadi salah satu film terlaris di Korea Selatan pada tahun 2014 dan berhasil mencuri hati penonton dengan cerita yang penuh haru
5. Veteran (2015)
“Veteran” (2015) adalah film aksi-komedi Korea Selatan yang disutradarai oleh Ryoo Seung-wan. Film ini mengisahkan tentang seorang detektif bernama Seo Do-cheol (Hwang Jung-min) yang berusaha menegakkan keadilan meskipun berhadapan dengan lawan yang sangat berbahaya.
Seo Do-cheol adalah seorang detektif veteran yang sudah berpengalaman dalam menangani berbagai kasus kriminal. Namun, suatu hari, dia harus menghadapi Jo Tae-oh (Yoo Seung-ho), seorang pewaris kaya dan pemilik perusahaan besar yang memiliki perilaku kriminal. Jo Tae-oh adalah sosok yang tampaknya sempurna di luar, namun menyembunyikan sisi gelap berupa berbagai tindak kejahatan, mulai dari penyuapan hingga pembunuhan.
Ketika Jo Tae-oh terlibat dalam sebuah kasus besar yang melibatkan kekuasaan dan uang, Seo Do-cheol memutuskan untuk menyelidiki lebih jauh. Meskipun memiliki semua sumber daya untuk menghindari hukum, Jo Tae-oh menggunakan kedudukannya untuk mencoba menutupi jejak-jejak kriminalnya. Seo Do-cheol pun harus berjuang keras untuk mengungkap kebenaran dan membawa Jo Tae-oh ke pengadilan, meskipun menghadapi berbagai rintangan yang datang dari kekuasaan dan korupsi yang melibatkan orang-orang penting.
Film ini dipenuhi dengan adegan aksi yang menegangkan, namun juga mengandung unsur komedi yang menghibur, menjadikannya sebagai perpaduan yang sukses antara genre aksi dan humor. “Veteran” memberikan pesan moral yang kuat tentang keadilan dan kesetiaan terhadap tugas, serta bagaimana kekayaan dan kekuasaan bisa memperburuk perilaku seseorang.
“Veteran” mencatatkan kesuksesan besar di box office Korea Selatan dengan lebih dari 13 juta penonton, menjadikannya salah satu film korea terlaris pada tahun 2015. Selain itu, film ini juga mendapat pujian atas penampilan para pemainnya, terutama Hwang Jung-min yang memerankan sosok detektif penuh dedikasi
6. The Thieves (2012)
“The Thieves” (2012) adalah film aksi dan kejahatan Korea Selatan yang disutradarai oleh Choi Dong-hoon. Film ini mengikuti sekelompok profesional pencuri yang terlibat dalam sebuah pencurian besar yang melibatkan perampokan berlian bernilai sangat tinggi. Dengan alur yang penuh ketegangan dan twist tak terduga, “The Thieves” berhasil menggabungkan aksi, drama, dan sedikit humor dengan sangat apik.
Cerita dimulai ketika dua kelompok pencuri dari Korea dan Hong Kong bekerja sama untuk mencuri berlian legendaris bernama “Tear of the Sun” yang sangat berharga. Misi ini dimulai dengan pertemuan yang penuh ketegangan antara Macau Park ( Yoon-seok) yang adalah seorang pencuri veteran, dan **Jee (Lee Jung-jae), yang memimpin tim pencuri dari Korea.
Namun, semakin dalam mereka terlibat dalam rencana ini, semakin banyak rahasia yang terungkap, baik antar anggota kelompok maupun dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan tersembunyi. Kepercayaan di antara mereka mulai teruji, karena tak semua orang memiliki niat yang tulus. Ada pengkhianatan, ambisi, dan intrik yang mengarah pada sebuah pertempuran yang memuncak.
Sebagai hasil dari pengkhianatan dan ketegangan yang terjadi antara tim, pencurian yang tampaknya mudah menjadi lebih berbahaya dan rumit dari yang diperkirakan. Keberhasilan misi bergantung pada kecerdikan, kerjasama, dan keberanian mereka menghadapi ancaman yang tak terduga.
“The Thieves” menawarkan ketegangan yang tak hanya berfokus pada aksi kejar-kejaran dan perampokan, tetapi juga pada dinamika antar karakter yang saling berkonflik, membuat film ini sangat menarik untuk diikuti.
Film ini sukses besar di box office, mencatatkan lebih dari 12 juta penonton di Korea Selatan, menjadikannya salah satu film terlaris di negara tersebut pada saat itu. Pemain-pemain utama seperti Lee Jung-jae, Kim Yoon-seok, Jeon Ji-hyun, dan Kim Hae-sook memberikan penampilan yang sangat kuat, masing-masing membawa karakter mereka dengan penuh emosi dan intensitas. “The Thieves” mendapatkan pujian atas pengembangan karakter, plot yang kompleks, serta adegan aksi yang mengesankan
7. Miracle in Cell No. 7 (2013)
“Miracle in Cell No. 7” (2013) adalah film drama Korea yang penuh dengan emosi yang mendalam dan mengharukan. Disutradarai oleh Lee Hwan-kyung, film ini mengisahkan tentang hubungan luar biasa antara seorang ayah yang cacat mental dan putrinya, serta perjuangan mereka menghadapi ketidakadilan yang menghancurkan.
Cerita dimulai dengan Lee Yong-gu (Ryoo Seung-ryong), seorang pria dengan keterbelakangan mental yang tinggal bersama putrinya yang berusia tujuh tahun, Ye-sung (Park Shin-hye). Meskipun memiliki keterbatasan, Yong-gu adalah seorang ayah yang penuh kasih dan siap melakukan apapun demi kebahagiaan putrinya. Namun, hidup mereka berubah drastis ketika Yong-gu dituduh secara salah melakukan kejahatan pembunuhan terhadap seorang wanita.
Meskipun tidak bersalah, Yong-gu dijatuhi hukuman mati dan dipenjara di Sel 7, penjara dengan tingkat keamanan tinggi. Di penjara tersebut, Yong-gu harus berjuang untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, sementara putrinya, Ye-sung, bertekad untuk membebaskan ayahnya.
Di dalam penjara, Yong-gu mendapat perlakuan buruk dari petugas dan rekan-rekan sepenjaranya. Namun, seiring berjalannya waktu, para narapidana di sel tersebut mulai merasakan simpati terhadapnya. Mereka menyaksikan kesedihan dan perjuangan Yong-gu yang tanpa pamrih untuk bertahan hidup demi putrinya. Dalam perjuangan ini, para tahanan lainnya akhirnya bersekutu untuk membantu Yong-gu dan Ye-sung dalam menghadapi sistem peradilan yang korup dan tidak adil.
Melalui kisah yang penuh tawa, air mata, dan kehangatan, film ini menggambarkan betapa besar pengorbanan seorang ayah dan bagaimana kekuatan cinta keluarga bisa melawan ketidakadilan yang terjadi. Keputusan-keputusan dramatis yang diambil oleh karakter-karakter dalam film ini membawa penonton pada perjalanan emosional yang tak terlupakan.
“Miracle in Cell No. 7” sukses besar di box office dengan lebih dari 12 juta penonton di Korea Selatan, menjadikannya salah satu film terlaris di negara tersebut pada tahun itu. Keberhasilan film ini tidak hanya terletak pada alur ceritanya yang mengharukan, tetapi juga pada penampilan luar biasa dari para pemain utama seperti Ryoo Seung-ryong dan Park Shin-hye, yang berhasil membawa penonton merasakan kedalaman emosi setiap karakter yang ada.
Film ini juga mendapat pujian karena menyoroti tema penting seperti keadilan, keluarga, dan kekuatan kasih sayang, serta memberikan pesan kuat tentang bagaimana seseorang dapat tetap mempertahankan kebaikan hatinya meski berada di bawah tekanan yang sangat besar
8. Assassination (2015)
“Assassination” (2015) adalah film aksi thriller sejarah yang di sutradarai oleh Choi Dong-hoon. Berlatar belakang pada masa penjajahan Jepang di Korea, film ini mengikuti sekelompok pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah kolonial Jepang.
Cerita berfokus pada Yoon Ok-ryeon (Jeon Ji-hyun), seorang penembak jitu yang direkrut oleh kelompok pemberontak untuk membunuh pejabat tinggi Jepang dan kolaborator Korea. Iabekerja sama dengan Park Chul-woong (Lee Jung-jae), seorang agen ganda yang bekerja untuk Jepang, tetapi diam-diam berpihak pada pemberontak.
Misi mereka semakin rumit saat pengkhianatan muncul, dan mereka harus berhadapan dengan berbagai musuh kuat, termasuk pasukan Jepang dan anggota pemberontak yang memiliki kepentingan pribadi. Dalam aksi penuh ketegangan dan pengkhianatan, mereka berjuang untuk mencapai tujuan mereka, sekaligus menghadapi moralitas masing-masing.
“Assassination” sukses besar di Korea, dengan lebih dari 12 juta penonton, dan mendapat pujian untuk alur cerita yang menegangkan serta akting kuat dari para pemainnya
9. Masquerade (2012)
“Masquerade” (2012) adalah film sejarah Korea yang di sutradarai oleh Choo Chang-min, berlatar belakang pada masa Dinasti Joseon. Film ini mengisahkan seorang raja yang terpaksa menggunakan sosok pengganti untuk menyamar, demi keselamatan kerajaan.
Cerita mulai ketika Raja Gwanghae ( Lee Byung-hun) menjadi korban percobaan pembunuhan oleh para pihak yang ingin merebut tahtanya. Dalam kondisi terluka, raja memerintahkan seorang badut bernama Ha-seon (Lee Byung-hun) untuk menyamar selama proses pemulihan. Ha-seon adalah seorang pria biasa yang tidak memiliki pengalaman politik, tetapi dia harus menjalani tugas berat sebagai raja.
Sementara itu, Ha-seon mulai memimpin kerajaan dengan kebijakan-kebijakan yang bijaksana, berusaha melawan ketidakadilan dan korupsi yang ada. Namun, seiring berjalannya waktu, dia semakin terperangkap dalam permainan kekuasaan yang berbahaya dan harus menghadapi ancaman terhadap ia serta kerajaannya.
“Masquerade” berhasil menarik perhatian penonton dengan alur cerita yang menarik, pemeran yang solid, serta tema yang menggugah tentang identitas dan kekuasaan. Film ini meraih kesuksesan besar di box office Korea, dengan lebih dari 12 juta penonton.
10. King and the Clown (2005)
“King and the Clown” (2005) adalah film drama sejarah Korea, Lee Joon-ik yang menjadi sutradaranya. Film ini mengisahkan tentang hubungan rumit antara seorang raja dengan dua pelawak yang menjadi bagian dari pengadilan kerajaan.
Cerita dua pelawak jalanan, Jang Sae-byeok (Lee Jun-ki) dan Gong-gil ( Kam Woo-sung), yang di undang ke istana oleh Raja Yeonsan (Jeong Jin-yeong). Mereka tampil di depan raja dengan lelucon yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentil kebijakan-kebijakan raja yang tirani.
Keberanian mereka dalam mengungkapkan kebenaran dengan cara humor yang tajam membuat mereka menjadi favorit raja, tetapi juga menarik perhatian dari kalangan istana yang berkuasa. Namun, ketika Gong-gil, pelawak yang lebih lembut dan feminim, menjadi objek perhatian raja, hubungan antara ketiganya berkembang menjadi lebih kompleks. Jang Sae-byeok mulai merasakan kecemburuan, sementara Gong-gil berjuang dengan perasaan antara kesetiaannya kepada teman sekaligus rasa takut terhadap raja.
“King and the Clown” menggali tema tentang kekuasaan, pengkhianatan, dan perjuangan antara kebebasan pribadi dan kesetiaan. Film ini sukses besar di Korea Selatan, meraih lebih dari 10 juta penonton dan memicu diskusi mengenai pembatasan kebebasan berbicara dan keadilan dalam sistem pemerintahan
Film-film ini menunjukkan bahwa perfilman Korea punya kualitas luar biasa. Jangan lewatkan untuk menontonnya