Bandar Lampung (Lampost.co) — Layanan streaming Vidio akhirnya merilis episode satu serial berjudul Ratu Adil pada 29 Februari 2024. Film series bergenre action drama crime itu akan memiliki delapan episode yang menceritakan seorang wanita melawan kelompok mafia 9 naga demi keluarganya.
Sekelompok pengusaha itu menguasai ibukota dengan kejam melalui bisnisnya di berbagai bidang. Organisasi itu melakukan berbagai cara demi kelancaran aliran usahanya agar tidak padam.
Kisah itu hasil garapan Frontier Pictures yang bekerja sama dengan sutradara Tommy Dewo dan Ginanti Ron. Sementara penulis naskah Upi dan Tommy Dewo, berdasarkan cerita dari Sigi Wimala dan Upi yang terinspirasi dari film Kala karya Joko Anwar.
Sinema tersebut terbilang cukup spesial karena menghadirkan Dian Sastrowardoyo yang selama ini terkenal sebagai aktris genre drama. Namun, ia memberanikan diri mengambil projek itu dan keluar dari zona nyamannya untuk membintangi serial drama aksi tersebut.
Penampilan akting sederet bintang lainnya juga menambah menarik film series tersebut, seperti Nino Fernandez, Andri Mashadi, Khiva Iskak, Donny Damara, Budi Ros, almarhum Yayu Unru, dan Ira Wibowo.
BACA JUGA: Sederet Alasan Wajib Nonton Serial Live Action Avatar: The Last Airbender
Selain hal tersebut, serial Ratu Adil memiliki sederet fakta mulai dari cerita di dalamnya sinemanya hingga proses produksinya. Berikut terangkum 12 fakta terkait Ratu Adil Series:
-
Aksi Sadis yang Vulgar
Serial satu ini menampilkan baku tembak, tetapi tidak seperti serial atau film kebanyakan. Sebab, adegan itu tersaji dengan vulgar dan koreografi yang mulus.
Pertarungan sadis antar kelompok dengan senjata tajam juga dipertontonkan dengan berbagai adegan yang buat takut. Namun, Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Lasja, tidak menampilkan rasa kaku sedikit pun dalam aktingnya.
-
Kisah Pebisnis Gelap Ibukota
Ratu Adil menceritakan sekelompok mafia 9 naga yang menggenggam ibukota. Para pengusaha di dalamnya itu melakukan berbagai cara agar bisnisnya tetap aman, meski harus bermain cara kotor, seperti penyuapan dan penindasan terhadap rakyat kecil.
Bahkan, banyak pihak yang enggan berurusan dengan kelompok mafia itu karena caranya dalam bertindak. Serial itu juga menyinggung realitas kehidupan berbagai bisnis gelap, seperti narkoba, yang justru dipasarkan beberapa oknum.
-
Antara Kuasa dan Keluarga
Selain aksi kriminal, film series itu juga membawa konflik keluarga dengan setiap karakter memiliki kepentingan masing-masing untuk mencapai tujuan. Namun, keterikatan antar karakter itu juga memiliki hubungan yang rumit.
-
Penuh Teka-Teki dan Buat Curiga
Serial itu dipenuhi bintang dengan karakter yang memiliki kepentingannya masing-masing di dalam cerita. Setiap karakter itu mencoba mencapai tujuannya dengan cara berbeda-beda.
Hal itu membuat sosok penjahat dan pahlawan sulit ditebak. Sebab, tidak ada perbedaan besar pada gerakan dan tindakan serta seluruh karakternya mempunyai nilai yang sama. Untuk itu, penonton mungkin tidak akan menerima jawaban dari teka-teki di dalam cerita itu sampai akhir episode.
-
Syuting Sulit dan Lama
Dian Sastrowardoyo mengaku syuting Ratu Adil series memakan lebih lama dari pada serial-serial sebelumnya. “Sebenarnya simple, tetapi syutingnya lebih lama sehingga perlu stamina lebih,” kata dia.
Meski begitu, dia bersyukur mendapatkan tawaran dalam serial itu karena sangat sayang bila dilewatkan. Sebab, produser, sutradara, pemain, hingga ceritanya semua bagus. “Semuanya keren banget. It’s such a honor,” ujarnya.
Aktris Hana Marasan yang memerankan Elvara di serial Ratu Adil, Hana Malasan, juga mengakui proses syuting serial tersebut lebih sulit dari film. “Serial jauh lebih sulit dari pada film karena lebih kompleks dan harus berpegang pada kerangka waktu,” katanya.
-
Impian Terwujud
Nino Fernandez mengaku bermain di serial mewujudkan impiannya untuk bekerja sama dengan Sutradara Tommy Dewo. “Dari dulu, ingin sekali kerja sama dengan sutradara Tommy Dewo,” kata dia.
-
Terinspirasi Joko Anwar
Ideator serial Ratu Adil, Sigi Wimala, mengaku Ratu Adil terinspirasi dari film Kala karya Joko Anwar. Sebab, salah satu dialognya sempat menyinggung ratu adil. Namun, dalam produksinya sang Priduser Timo Tjahjanto ternyata belum meriset Ratu Adil.
-
Sutradara Muda
Serial tersebut menjadi garapan duet sutradara muda, yaitu Ginanti Rona dan Tommy Dewo. Sementara, Tommy sendiri sempat menjadi asisten sutradara (astrada) Timo di karya sebelumnya.
Timo mengaku memilih sutradara itu karena percaya dengan visi yang dibangun keduanya dari karya-karya sebelumnya. Tommy juga pernah terlibat dalam film Serigala Terakhir dan Paradise (Garden). Selain itu, keduanya juga dapat bersatu dalam membangun film series tersebut.
Sementara, Ginanti Rona menyebut film series crime tersebut berdasarkan referensinya bersama Tommy. “Mungkin ada beberapa film-film yang jadi referensinya saya sama Tommy,” kata Gita, sapaan akrab Ginanti.
-
Dian Sastro Benjol
Proses syuting Ratu Adil sempat membuat kepala Dian Sastro benjol. Hal itu akibat terpentok senjata yang digunakan saat syuting. “Saya orangnya agak clumsy (ceroboh). Jadi kalau ada adegan action suka kejedot senjata sendiri dan tiba-tiba benjol dan benar-benar jendol terus bekasnya cap pistol gitu” ujar Dian.
Dia juga memiliki kesan lucu karena sempat jatuh dalam salah satu adegan. Hal itu saat adegan berlari yang mengharuskannya untuk berhenti mendadak. Namun, lantai lokasi syuting licin sehingga membuatnya terpeleset.
“Adegan berlari lalu ngerem, ternyata tidak bisa berhenti. Jadi gue tiba-tiba out frame,” ujarnya.
-
Dian Sastro Lupa Diri
Dian Sastro yang berperan sebagai Lasja mengaku sempat tidak menjadi diri sendiri saat syuting bersama Nino Fernandez sebagai Oka. Kedua karakter sebagai pasangan suami istri.
Dian menilai Nino memiliki imajinasi yang tinggi karena bisa langsung masuk ke dalam ruang imajinasi setelah syuting mulai. Hal itu turut membantunya dalam menjalani karakter pasutri tersebut.
Untuk itu, dia hanya perlu mengikuti cara main Nino saja. “Dia langsung masuk dalam ruang imajinasinya. Jadi, aku tinggal nyamain,” kata dia.
-
Keluar Zona Nyaman
Karakter dalam serial tersebut membuat Dian Sastrowardoyo keluar dari zona nyamannya karena harus memainkan film action drama crime. Sebab, selama ini banyak mengambil serial genre drama. Untuk itu, sinema kali ini menjadi peluang barunya untuk meningkatkan kekuatan dalam berakting.
“Saya sebelumnya lebih terobsesi dengan genre drama, tapi kesempatan ini jadi dapet opportunity untuk stretch,” ujarnya.
Hal itu harus membuatnya rela syuting saat malam hari. Selain itu, dia dapat melihat aktingnya dengan sehat. “Ini sebagai exercise yang sehat banget, apalagi para perempuan,” katanya.
-
Keseruan Lokasi Syuting
Dian juga menceritakan lokasi syuting yang banyak keseruan, seperti para pemain secara bergantian pesan kopi dan es teler. “Kebiasaannya pesan jajan apa gitu dan kami bisa saling gantian jajanin satu sama lain,” ujarnya.
Ada pula Andri Mashadi yang memerankan Kevin suka bergoyang dan terlalu banyak gerak sebelum pengambilan gambar. Namun, itu bentuk dedikasi pemain dalam konsistensi menjaga karakter yang diperankan.
Cara itu juga menjadi ciri khas sebagai metode akting baru, seperti berolahraga. Sebab, pemanasan sebelum syuting itu dapat pula meningkatkan oksigen saat berakting.
Andri juga mengakui proses syuting itu sangat seru. Terlebih, serial itu memiliki konsep menarik dan belum ada genre seperti yang diangkat Ratu Adil di Indonesia. “Oh my god, senang banget. Benar saja waktu syutingnya seru,” kata Andri.