Jakarta (Lamapost.co)— Musisi senior Ahmad Dhani akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapannya yang sempat menyebut para penyanyi sebagai “maling” karena membawakan lagu tanpa izin dari penciptanya.
Permintaan maaf itu ia sampaikan dalam sebuah debat terbuka mengenai tata kelola royalti musik yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/4). Yang melibatkan musisi Rayen Pono serta Kadri Mohamad.
“Sekarang begini ya, saya mau minta maaf, ini di depan umum ya. Saya mau minta maaf kepada penyanyi yang saya sebut maling karena tidak minta izin,” ucap Ahmad Dhani di hadapan para peserta musyawarah.
Baca juga: Ariel NOAH Izinkan Musisi Bawakan Lagunya, Tapi dengan Syarat Ini
Dhani mengakui bahwa penggunaan istilah “maling” terdengar kasar dan tidak pantas untuk menggambarkan tindakan tersebut. Meskipun menurutnya secara prinsip tindakan menyanyikan lagu tanpa izin tetap merupakan pelanggaran hak cipta.
“Saya minta maaf kepada penyanyi yang saya sebut maling karena menyanyikan lagu tanpa izin,” tegas pentolan grup band Dewa 19 itu.
Minta Bantuan Netizen Cari Istilah yang Lebih Tepat
Dalam forum tersebut, Ahmad Dhani juga menyampaikan keinginannya untuk menggunakan istilah yang lebih bijak dan tepat. Ia bahkan secara terbuka meminta bantuan dari netizen dan rekan-rekan musisi lain untuk mencari padanan kata yang lebih santun.
“Tapi saya mau minta komentar dari netizen. Kalau menyanyikan lagu tanpa izin namanya apa? Supaya saya bisa menyebutnya dengan kata yang lebih tepat,” katanya.
Bersama Rayen Pono, Dhani bahkan mengajak berdialog lebih lanjut soal penyebutan yang menilai terlalu menyudutkan penyanyi.
“Lu bisa bantuin nggak? Kita minta tolong aja, mungkin Rayen ada kata yang lebih wise,” ujarnya.
Sindiran Ahmad Dhani kepada Judika
Pernyataan Dhani sebelumnya sempat menimbulkan polemik, terutama setelah ia menyindir penyanyi Judika karena kerap membawakan lagu-lagu Dewa 19 tanpa izin resmi. Sindiran tersebut sempat ia sampaikan lewat media sosial dan menimbulkan reaksi dari pihak Judika.
Merasa tersudut, Judika pun memutuskan untuk berhenti membawakan lagu-lagu Dewa 19 dalam setiap penampilannya. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap pencipta lagu.
Meski demikian, polemik ini memicu perdebatan luas di kalangan publik dan pelaku industri musik. Terkait pentingnya pemahaman dan penegakan hukum hak cipta di Tanah Air. Baik dari sisi pencipta, penyanyi, hingga penonton yang menikmati karya tersebut.
Ajakan untuk Edukasi dan Perbaikan Sistem
Dengan permintaan maaf ini, Dhani seolah menunjukkan sikap terbuka untuk berdialog dan melakukan edukasi terhadap persoalan hak cipta, bukan hanya menyalahkan sepihak.
Ia juga mendorong adanya perbaikan sistem tata kelola royalti dan perizinan. Sehingga ke depannya penyanyi bisa lebih mudah mendapatkan akses legal atas lagu-lagu yang ingin mereka bawakan.
“Ini kan soal sistem juga. Kalau sistemnya jelas, penyanyi juga pasti nggak mau asal comot lagu orang. Kita harus edukasi bareng-bareng,” pungkasnya.