Jakarta (Lampost.co)— Musisi sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Ahmad Dhani, menghadiri rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada Rabu (5/3).
Rapat tersebut membahas program naturalisasi pemain sepak bola untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Dhani menyampaikan pandangannya mengenai naturalisasi pemain asing yang dilakukan oleh PSSI.
Ahmad Dhani menyatakan dukungannya terhadap program naturalisasi. Namun, ia mengusulkan agar Indonesia tidak memilih pemain naturalisasi yang berasal dari Eropa. Terutama yang memiliki ciri fisik seperti berkulit putih, berambut pirang, dan bermata biru.
Baca juga: Agnez Mo Sindir Balik Ahmad Dhani dengan Unggahan Bijak
“Kurangilah pemain yang bule dalam tanda kutip yang rasnya bule ya, rambut pirang. Mata biru, karena menurut saya untuk Indonesia itu kurang enak lihatnya,” ujar Dhani dalam rapat.
Sebagai alternatif, Dhani menyarankan agar naturalisasi lebih fokus pada pemain dari negara-negara Asia atau Afrika yang memiliki kemiripan ras dengan masyarakat Indonesia.
“Kalau bisa cari yang mungkin dari yang rasnya mirip-mirip dengan kita entah itu dari Korea atau dari Afrika yang mirip-mirip kita gitu. Enggak masalah banyak, enggak ada masalah, yang penting warnanya warna kulitnya masih seperti kita,” lanjutnya.
Naturalisasi Pemain
Tak berhenti di situ, Dhani kemudian mengajukan usulan lain yang menganggapnya lebih unik dan ‘out of the box’. Ia menyarankan agar Indonesia menaturalisasi pemain sepak bola senior yang berusia di atas 40 tahun.
Lalu menjodohkan mereka dengan perempuan Indonesia. Dengan cara ini, menurutnya, Indonesia bisa menghasilkan bibit-bibit pemain sepak bola berbakat dari generasi mendatang.
“Naturalisasi tidak harus hanya pemain aktif. Bisa juga kita naturalisasi pemain bola yang sudah di atas usia 40 tahun, lalu kita jodohkan dengan perempuan Indonesia. Nah, anaknya itu yang kita harapkan menjadi pemain bola yang bagus. Ini pemikiran yang agak out of the box, tapi bisa menganggarkan untuk 2026,” kata politisi Gerindra tersebut.
Dhani bahkan menyinggung soal poligami dalam usulannya, menyebut bahwa akan lebih mudah mencarikan jodoh bagi pemain bola senior. Terutama jika mereka beragama Islam yang memungkinkan memiliki lebih dari satu istri.
“Jadi pemain bola di atas 40 tahun yang mau dinaturalisasi dan mungkin yang duda. Kita carikan jodoh di Indonesia. Kalau laki-laki itu kan kita bisa cari, apalagi kalau Muslim kan bisa empat istrinya pak,” imbuhnya.
Pertimbangan Pemain
Sebagai contoh, Ahmad Dhani menyarankan agar Indonesia mempertimbangkan mantan pemain bola dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Aljazair, atau Maroko.
“Kemungkinan ada pemain dari Arab, Aljazair, atau Maroko, banyak pemain jago-jago mungkin sudah tua kita naturalisasi. Kita carikan istri di sini lalu anaknya kita bina pak. Itu pasti yakin hasilnya lebih baik karena dia kelahiran Indonesia. Ini untuk ke depannya, Pak Erick mungkin bisa dipikirkan,” tandasnya.
Namun, usulan Ahmad Dhani ini justru memicu reaksi keras dari warganet. Banyak yang mengkritik dan mencibir ide tersebut, menganggapnya tidak masuk akal dan tidak relevan dengan kebutuhan sepak bola nasional.
“Anggaran kita dipakai main-main begini… negeri apa ini!!!” tulis salah satu warganet.
“Sekelas anggota DPR loh ya bisa kasih solusi kayak gini,” sindir netizen lainnya.
“Musisi suruh komentar sepak bola, hasilnya poligami?????” cuit akun lain dengan nada satir.
Usulan Ahmad Dhani yang kontroversial ini pun memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat. Sementara sebagian kecil menilai idenya kreatif. Mayoritas menganggapnya tidak realistis dan tidak relevan dengan urgensi pengembangan sepak bola di Indonesia. Bagaimana tanggapan PSSI dan Kemenpora terhadap usulan ini? Publik pun menantikan respons dari pihak terkait.