Jakarta (Lampost.co) — Rumah produksi asal Korea Selatan, Barunson E&A, resmi mengamankan lisensi remake film komedi Indonesia Agak Laen. Mereka juga mengambil hak pembuatan ulang Agak Laen 2 dan Tinggal Meninggal.
Barunson E&A sebagai studio di balik kesuksesan film pemenang Oscar Parasite (2019). Kini, mereka menunjukkan ketertarikan besar pada pasar Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Melalui kerja sama dengan rumah produksi Imajinari, Barunson E&A ingin memperkenalkan kekuatan cerita lokal ke pasar global.
CEO Barunson E&A, Yoonhee Choi, menyebut Imajinari menyampaikan kisah yang menyentuh kehidupan manusia dengan cara segar dan menghibur.
“Kami melihat Imajinari sangat kuat dalam menyampaikan cerita tentang keluarga, cinta, dan relasi sosial. Kami ingin membawa karya mereka ke penonton global,” kata Choi.
Film Agak Laen menjadi kejutan besar di box office Indonesia. Sutradara dan penulis Muhadkly Acho film itu meraih lebih dari 9,1 juta penonton hanya dalam 100 hari penayangan. Hingga 8 Mei 2025, Agak Laen masih bertahan sebagai film Indonesia terlaris kedua sepanjang masa.
Kesuksesan tersebut membuat Imajinari melanjutkan produksi Agak Laen 2, yang akan tayang pada kuartal keempat 2025.
Sementara itu, film Tinggal Meninggal mengusung genre dark comedy garapan Kristo Immanuel. Ceritanya mengikuti Gema, pria kesepian yang berbohong untuk mendapatkan simpati, hingga kebohongannya menjadi bumerang. Film itu akan tayang di bioskop Indonesia pada Agustus 2025.
Kolaborasi Barunson E&A dan Imajinari memperkuat tren remake film Indonesia di studio global. Sebelumnya, Barunson juga terlibat dalam sejumlah proyek film lokal, seperti 13 Bombs, Respati, dan Rangga & Cinta versi terbaru.
Langkah itu menunjukkan peningkatan daya saing industri film Indonesia, terutama konten orisinal yang kini dilirik pasar internasional.