Taipei(Lampost.co)—Dunia hiburan Asia berduka atas kepergian Barbie Hsu, aktris terkenal Taiwan yang terkenal lewat perannya sebagai Shancai dalam serial legendaris Meteor Garden.
Barbie Hsu meninggal dunia pada Minggu (2/2/2025) di Jepang, akibat pneumonia menyebabkan komplikasi influenza. Aktris yang memiliki nama asli Xu Xiyuan itu meninggal dalam usia 48 tahun.
Kabar duka ini terkonfirmasi oleh sang adik, Dee Hsu. Melalui pernyataan yang merilis kepada media, Dee mengungkapkan bahwa Barbie Hsu tertular virus influenza saat sedang berlibur bersama keluarga di Jepang untuk merayakan Tahun Baru Imlek.
Jerry Yan Ingat Pesan Barbie Hsu Sebelum Meninggal
“Seluruh keluarga kami datang ke Jepang untuk berlibur, dan saudari saya yang paling baik hati dan tersayang, Barbie Hsu, meninggal karena pneumonia akibatinfluenza dan sayangnya meninggalkan kami,” kata Dee Hsu, mengutip dari Taiwan Focus, Senin (3/2).
Penyebab Meninggalnya Barbie Hsu
Menurut laporan, kondisi kesehatan Barbie Hsu mulai memburuk beberapa hari sebelum meninggal. Ia sempat mengalami batuk dan sakit tenggorokan pada 29 Januari 2025, namun memilih untuk beristirahat di hotel. Sayangnya, kondisinya semakin memburuk pada 31 Januari, hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Meskipun telah mendapatkan perawatan intensif, nyawa Barbie Hsu tidak dapat diselamatkan.
Kabar meninggalnya Hsu mengejutkan banyak pihak, termasuk para penggemar setianya yang telah mengikuti karier sang aktris sejak debutnya di industri hiburan pada akhir 1990-an.
Selain dikenal sebagai aktris dan bintang iklan, Barbie Hsu juga merupakan sosok yang sukses dalam berinvestasi. Menurut laporan dari VnExpress International, Barbie Hsu meninggalkan warisan yang prediksinya mencapai Rp436 miliar.
Sebagian besar kekayaannya berasal dari kontrak iklan yang mencapai sekitar US$4,75 juta atau sekitar Rp77 miliar. Selain itu, memiliki sejumlah investasi properti yang bernilai tinggi.
Aset Properti
Dua vila mewah di Taiwan dengan total nilai mencapai US$18 juta atau sekitar Rp294 miliar.
Apartemen seluas 760 meter persegi yang membelinya bersama mantan suaminya, Wang Xiaofei, dengan nilai sekitar US$12 juta atau Rp196 miliar.
Setelah perceraiannya dengan Wang Xiaofei, Barbie Hsu menerima aset senilai US$19 juta (sekitar Rp300 miliar). Ia kemudian membeli sebuah vila mewah untuk menjaga kestabilan finansialnya dan melanjutkan kehidupannya dengan lebih tenang.
Rencana Pemakaman
Jenazahnya akan mengkremasinya di Jepang sesuai dengan keputusan keluarga. Abunya nantinya akan membawa pulang ke Taiwan, tempat yang menjadi saksi perjalanan hidup dan kariernya.
Saat ini, pihak keluarga masih berdiskusi mengenai detail pemakaman di Taiwan. Mereka meminta waktu untuk berduka dan berharap para penggemar memberikan privasi di masa sulit ini.
“Kami berterima kasih atas cinta dan dukungan dari semua orang. Mohon beri kami waktu untuk berduka sebelum kembali ke Taiwan,” ujar perwakilan keluarga.
Karier Cemerlang Barbie Hsu
Memulai kariernya di dunia hiburan sebagai presenter acara varietas bersama sang adik, Dee Hsu. Namanya melambung pada tahun 2001 setelah membintangi Meteor Garden.Drama yang diadaptasi dari manga Jepang Hana Yori Dango. Perannya sebagai Shancai, gadis tangguh yang menarik perhatian F4, menjadikannya ikon drama Asia di era 2000-an.
Selain Meteor Garden, ia juga tampil di berbagai film dan drama populer seperti Mars, Corner with Love, dan Summer’s Desire. Tak hanya di Taiwan, popularitasnya merambah ke negara-negara Asia lainnya seperti China, Jepang, Korea, dan Indonesia.
Penghormatan dari Para Penggemar dan Rekan Artis
Berita meninggalnya Barbie Hsu mengundang gelombang duka dari penggemar serta rekan-rekan sesama artis. Media sosial kebanjiran ucapan belasungkawa dan kenangan indah tentang sang aktris. Banyak yang mengenang sosok Barbie sebagai pribadi yang ceria, rendah hati, dan penuh semangat hidup.
Rekan sesama pemain Meteor Garden, Jerry Yan, mengungkapkan rasa kehilangan mendalam. Melalui manajernya, Jerry menyampaikan bahwa ia akan selalu mengenang pesan Barbie Hsu tentang pentingnya menikmati setiap hari seolah-olah itu hari terakhir.