Jakarta (Lampost.co)— Belakangan ini, topik tentang figur publik yang memutuskan untuk masuk Islam dan menjadi mualaf kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Fenomena ini menarik perhatian banyak orang, terutama karena keputusan pindah keyakinan merupakan hal yang sangat personal dan menyangkut perjalanan spiritual seseorang.
Dua nama yang tengah menjadi sorotan adalah Steven Wongso, komika sekaligus kekasih Arafah Rianti. Serta Bobon Santoso, seorang kreator konten kuliner.
Baca juga: Steven Wongso Resmi Mualaf, Diduga Tanpa Sepengetahuan Ortu
Steven Wongso Mualaf di Bulan Ramadan
Steven Wongso, seorang komika berusia 25 tahun, secara resmi memeluk Islam pada bulan Ramadan tahun ini. Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat dilakukan pada Minggu (23/3) dengan bimbingan dari Ustaz Felix Siauw.
Melalui unggahan di akun Instagramnya, Ustaz Felix Siauw mengungkapkan rasa bahagianya dapat membimbing Steven dalam proses spiritual ini.
“Dan ashar di 23 Ramadhan ini, alhamdulillah Steven mantap memutuskan untuk menjadi seorang Muslim. Bersyahadat di hadapan teman-teman dekatnya, dan senang sekali bisa membantu membimbing Steven,” tulis Ustaz Felix.
Keputusan Steven Wongso ini mendapat banyak dukungan dari penggemar dan sahabatnya. Kekasihnya, Arafah Rianti, juga ikut memberikan dukungan penuh.
Sebagai seorang Muslimah, Arafah banyak yang menyebut menjadi salah satu sosok yang mendampingi perjalanan spiritual Steven. Hingga akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.
Bobon Santoso Mualaf di Bawah Bimbingan Ustaz Derry Sulaiman
Sebelum Steven Wongso, kreator konten kuliner terkenal Bobon Santoso juga secara resmi menjadi mualaf pada bulan Ramadan. Prosesi pengucapan syahadat dilakukan di Masjid An Ni’mah, Citra Grand Cibubur, dengan dipandu oleh Ustaz Derry Sulaiman.
Momen ini terekam dalam video yang kemudian beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, Ustaz Derry Sulaiman mengungkapkan rasa syukur atas keputusan Bobon untuk masuk Islam.
“Saya terus menemukan hidayah dan kali ini akan melakukan prosesi mualaf kepada saudara Bobon untuk mengucapkan kalimat syahadat sebagai tanda memeluk agama Islam. Ibu-ibu di sini menjadi saksi,” ujar Ustaz Derry dalam video yang diunggah oleh akun @lambegosiip.
Namun, setelah prosesi ini berlangsung, muncul perdebatan di kalangan warganet. Bobon mengaku bahwa ia belum 100 persen yakin dengan Islam. Meskipun sudah mengucapkan syahadat. Bahkan, istrinya tidak mengetahui keputusan ini, yang kemudian memicu kebingungan di keluarga mereka.
Perbedaan Gaya Dakwah Ustaz Felix Siauw dan Ustaz Derry Sulaiman
Keputusan dua figur publik ini untuk menjadi mualaf juga ikut menyeret nama dua pendakwah besar Indonesia. Yakni Ustaz Felix Siauw dan Ustaz Derry Sulaiman. Keduanya memiliki peran dalam membimbing seseorang menuju Islam, tetapi dengan pendekatan dakwah yang berbeda.
1. Ustaz Felix Siauw: Dakwah dengan Bahasa yang Kuat dan Meyakinkan
Ustaz Felix Siauw dikenal sebagai seorang mualaf yang lahir dan dibesarkan di lingkungan Katolik. Karena itu, ia memiliki perjalanan spiritual yang inspiratif dan sering membagikan pengalaman pribadinya sebagai seorang mualaf dalam dakwahnya.
Gaya dakwahnya terkenal tegas, lugas, dan meyakinkan. Salah satu prinsip utama yang ia pegang adalah tidak pernah mengajak seseorang untuk masuk Islam secara langsung. Melainkan hanya menjelaskan tentang Islam.
Hal ini terlihat dari bagaimana ia membimbing Steven Wongso. Dalam unggahannya, Ustaz Felix menekankan bahwa keputusan untuk menjadi Muslim sepenuhnya berasal dari hati Steven. Bukan karena paksaan atau desakan dari pihak mana pun.
2. Ustaz Derry Sulaiman: Pendakwah dan Musisi yang Menggunakan Seni sebagai Media Dakwah
Di sisi lain, Ustaz Derry Sulaiman memiliki latar belakang sebagai seorang musisi sebelum akhirnya hijrah dan menjadi pendakwah. Ia kerap menggunakan musik dan seni sebagai medium dalam menyampaikan pesan-pesan Islam.
Namun, setelah mendampingi Bobon Santoso menjadi mualaf, Ustaz Derry menuai kritik dari warganet. Sebagian netizen menilai bahwa cara dakwahnya terlalu mendesak. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai jebakan karena Bobon terlihat belum sepenuhnya siap untuk memeluk Islam.
Bahkan dalam sebuah pernyataan, Bobon sendiri mengaku bahwa keputusannya untuk menjadi mualaf terjadi secara spontan, dan istrinya pun tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan spekulasi bahwa proses masuk Islamnya dilakukan tanpa persiapan yang matang.
Fenomena Mualaf di Kalangan Figur Publik
Keputusan seseorang untuk berpindah keyakinan bukanlah hal yang mudah. Dalam Islam sendiri, keikhlasan dan keyakinan penuh menjadi syarat utama dalam memeluk agama ini. Oleh karena itu, seseorang yang ingin menjadi mualaf harus memahami Islam secara mendalam dan memiliki keyakinan tanpa paksaan dari pihak mana pun.
Kasus Steven Wongso dan Bobon Santoso memberikan dua gambaran yang berbeda tentang bagaimana seseorang memutuskan untuk masuk Islam. Steven terlihat lebih siap dan mantap dengan keputusannya, sementara Bobon masih dalam tahap pencarian.
Di sisi lain, perbedaan pendekatan dakwah Ustaz Felix Siauw dan Ustaz Derry Sulaiman juga menjadi bahan diskusi di kalangan masyarakat. Ada yang lebih setuju dengan metode penjelasan mendalam tanpa paksaan, dan ada pula yang percaya bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara yang lebih persuasif.
Pada akhirnya, masuk Islam adalah pilihan personal yang harus didasarkan pada keyakinan dan pemahaman yang benar. Bagi mereka yang ingin menjadi mualaf, pendekatan yang lembut, tanpa paksaan, dan dengan pemahaman yang kuat tentang Islam adalah hal yang paling penting.