Jakarta (Lampost.co)— Maret 2025 Riefian Fajarsyah atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen resmi dilantik sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN) pada Selasa (11/3/2025).
Prosesi pelantikan berlangsung di kantor PFN, Jakarta Timur. Penunjukan vokalis grup band Seventeen tersebut menimbulkan reaksi beragam dari berbagai kalangan, terutama para pegiat industri film.
Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PFN oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Viola, menyampaikan bahwa Ifan mendapat kepercayaan untuk memimpin PFN karena di nilai sebagai sosok muda dengan kreativitas dan pengalaman yang dapat membawa perubahan.
Baca juga: Penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Dirut Produksi Film Negara Tuai Pro Kontra
“Betul, Direktur Utama PFN betul. Ia mendapatkan kepercayaan. Jadi memang ada pengangkatan direksi,” kata Putri Viola di Jakarta.
Putri Viola menambahkan bahwa Kementerian BUMN ingin memberikan kesempatan bagi pemimpin muda yang kreatif dan inovatif untuk melakukan terobosan di perusahaan tersebut.
“Yang kita harapkan ini kan ada pemimpin muda, sosok muda, kita berikan kesempatan jadi Direktur Utama. Jadi nanti minta tolong untuk semua ya kita lihat dari kreativitasnya. Pengalamannya, background-nya dan apa gebrakan yang bisa perbuat untuk PFN,” tambahnya.
Momen Pelantikan dan Ucapan Selamat
Kabar mengenai pelantikan Ifan Seventeen pertama kali di ketahui melalui unggahan akun Instagram iVolks Creative, rumah produksi kreatif tempat Ifan terlibat sebagai co-founder. D
alam unggahan tersebut, terlihat Ifan berpose di depan gedung PFN yang dihiasi dengan karangan bunga ucapan selamat dari berbagai pihak.
“Selamat bertugas Riefian Fajarsyah/Ifan Seventeen (Co-Founder iVolks Creative) atas jabatan barunya sebagai Direktur Utama Produksi Film Negara! Semoga sukses dan dapat lebih memajukan industri film Indonesia,” tulis akun @ivolks_creative pada Rabu (12/3/2025).
Penunjukan Ifan sebagai Direktur Utama PFN tidak lepas dari kritik tajam sejumlah pihak. Banyak yang mempertanyakan latar belakangnya sebagai musisi tanpa pengalaman signifikan di dunia perfilman.
Sejauh ini, keterlibatan Ifan dalam industri film hanya terbatas pada produksi film dokumenter bertajuk Kemarin, yang menceritakan tragedi tsunami Selat Sunda pada 2018 dan mengenang perjalanan band Seventeen.
Salah satu kritik pedas datang dari penulis skenario ternama, Andi Atthira. Melalui akun Instagram pribadinya (@andi_atthira), ia menyatakan kebingungannya terhadap keputusan ini.
“Nggak habis fikri, di luar nurul. Paham apa dia soal perfilman tiba-tiba ditunjuk jadi Direktur PT. Produksi Film Negara? Apa yang bisa dia lakukan bagi dunia perfilman, selain bikin lagu mellow mendayu-dayu,” tulisnya.
Menurut Andi, sosok seperti Deddy Mizwar, Eros Djarot, Mira Lesmana, atau Garin Nugroho lebih layak memimpin PFN karena pemahaman mereka yang mendalam akan perfilman Indonesia.
“Kenapa bukan Deddy Mizwar, Eros Djarot atau siapa kek tokoh perfilman? Minimal kayak Mira Lesmana, Garin Nugroho, atau senior-senior kita yang lebih tahu harus membawa ke mana arah perfilman di negara ini,” ungkapnya.