Jakarta (Lampost.co)- Film Captain America: Brave New World resmi tayang 14 Februari. Namun, film ini mendapat boikot dari penggemar.
Poin Penting
- Captain America: Brave New World mendapat boikot setelah penayangan perdananya.
- Film ini dituduh mendukung Israel di tengah konflik dengan Palestina.
- Karakter Israel, Sabra, dianggap memiliki latar belakang politis yang sensitif.
- Sabra dalam komik bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad.
- Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) menuduh Marvel memberi dukungan finansial ke Israel.
Alasan Boikot Film Captain America: Brave New World
Para pengunjuk rasa pro-Palestina memprotes pemutaran perdana di Los Angeles. Mereka menuding film ini mendukung Israel.
Baca juga : 7 Fakta Menarik Captain America: Brave New World, Wajib Tonton!
Karakter Israel, Ruth Bat-Seraph atau Sabra, di anggap kontroversial. Nama dan latar belakangnya memicu perdebatan. Sabra adalah mutan yang bekerja untuk Mossad. Mossad di kenal sebagai badan intelijen nasional Israel.
Marvel Diduga Mendukung Israel
Gerakan Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) menuduh Marvel memberi dana ke militer Israel. Ini memicu kemarahan aktivis. Shira Haas, aktris Israel pemeran Sabra, di sebut pro-Israel. Keputusan Marvel memilihnya memicu kecaman.
Baca juga : Captain America: Brave New World (2025) Puncaki Box Office Meski Diboikot
Marvel mengubah latar belakang Sabra. Dalam film, ia bekerja untuk pemerintah AS, bukan Mossad. Marvel mempekerjakan konsultan budaya. Mereka ingin menghindari penguatan stereotip.
Boikot ini menjadi bagian dari gerakan lebih besar. Perusahaan dengan hubungan Israel menjadi target boikot. Kontroversi ini bisa mempengaruhi pendapatan film. Namun, Marvel tetap mempertahankan karakternya.
Film Captain America: Brave New World mendapat sorotan. Isu politik dan pemilihan aktris memicu perdebatan global.