Bandar Lampung (Lampost.co) — Para selebritas dan kreator konten di Indonesia kini memiliki cara baru untuk menghasilkan pendapatan dari media sosial. Memanfaatkan fitur Instagram Subscriptions, mereka dapat menawarkan konten eksklusif kepada penggemar, mulai dari stories, reels, hingga live video. Semuanya dengan tarif berlangganan bulanan.
Sejumlah figur publik, seperti Luna Maya, Prilly Latuconsina, Fuji Utami, Vidi Aldiano, Mahalini Raharja, hingga Rachel Vennya, bergabung dalam tren itu. Tarif berlangganan pun bervariasi. Fuji dan Luna mematok harga Rp9.000 per bulan, sedangkan Prilly dan Vidi memasang tarif Rp39.000.
Lewat 10 ribu pelanggan, selebriti itu bisa menghasilkan pendapatan kotor antara Rp90 juta hingga Rp390 juta per bulan, tergantung tarif yang pelanggan pilih. Potensi itu menjadikan Instagram bukan sekadar platform eksistensi, melainkan ladang cuan baru yang menjanjikan.
Bagaimana Cara Kerja Instagram Subscriptions?
Fitur itu memungkinkan kreator menawarkan:
- Stories eksklusif
- Live video terbatas
- Reels hanya untuk pelanggan
- Konten feed khusus
- Akses ke saluran chat dan broadcast eksklusif
Pelanggan juga mendapat subscriber badge yang tampil saat mereka mengomentari atau mengirim pesan. Fitur itu hanya tersedia bagi akun profesional yang memenuhi syarat, yaitu memiliki minimal 10 ribu pengikut, berusia 18 tahun ke atas dan mematuhi kebijakan monetisasi serta standar komunitas Instagram.
Tarif Langganan dan Potongan Biaya
Instagram Subscriptions hadir di 50 negara, termasuk Indonesia. Namun, dari setiap transaksi, ada potongan 30 persen Apple dan Google. Instagram sendiri saat ini belum mengambil komisi. Artinya, pendapatan kreator hanya berkurang dari biaya dari toko aplikasi.
Kisah Prilly dan Luna Maya di Instagram Subscriptions
Aktris Prilly Latuconsina mengaku tak menyangka respon penggemarnya begitu positif. Tarif Rp39 ribu per bulan berhasil mengumpulkan 1.095 pelanggan, menghasilkan sekitar Rp42 juta per bulan sebelum potongan.
Di ruang eksklusif itu, Prilly merasa lebih nyaman membagikan kehidupan pribadinya, termasuk momen bersama sang kekasih, Omara Esteghlal. “Konten eksklusifku isinya Omara saja,” ujarnya.
Ia juga merasa interaksi di ruang itu jauh lebih sehat dan positif. “Tidak ada komentar negatif. Malah saling mendukung.”
Sementara itu, Luna Maya menggaet 17.600 pelanggan dengan tarif Rp9.000. Ia mengantongi pendapatan kotor sekitar Rp158 juta per bulan. Lewat fitur itu, Luna membagikan konten behind the scene, sesi tanya-jawab, hingga obrolan personal yang tidak ia unggah di akun publik.
“Ini cara yang bagus untuk menyaring orang-orang yang benar-benar mendukung,” kata Luna.
Meski sempat kecewa karena ada kontennya yang bocor, ia tetap menganggap fitur itu sebagai medium intim untuk membangun kepercayaan.
Akses Eksklusif dan Pengalaman Personal
Bagi penggemar seperti Anindya, mahasiswa 21 tahun dari Bandung, konten eksklusif Luna terasa lebih jujur dan personal. “Saya jadi tahu sisi lain kehidupan selebriti, bahkan dapat pelajaran tentang digital engagement,” ujarnya.
Sementara Dimas, 27 tahun, memilih berlangganan akun Fuji Utami sejak April 2025. Ia merasa Fuji bisa lebih bebas mengekspresikan diri karena hanya ditonton penggemar setia. Namun, dia juga berharap selebriti lebih aktif mengunggah konten agar pelanggan merasa puas. “Kalau bayar tapi sepi konten, ya kecewa juga,” katanya.
Fenomena Fanatisme Digital dan Monetisasi Loyalitas Penggemar
Fitur Instagram Subscriptions menjadi bagian dari transformasi ekonomi kreator digital. Firman Kurniawan, pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia, menandai pergeseran model bisnis selebritas.
Dulu pendapatan bergantung pada iklan atau endorsement, kini bergeser menjadi jual beli nilai diri dan kedekatan dengan penggemar. “Informasi yang berkualitas itu ada harganya dan enggak gratis,” kata Firman.
Bagi penggemar, itu adalah bentuk dukungan nyata. Bagi selebritas, itu peluang membangun komunitas eksklusif.
Firman menyebut pola itu sah-sah saja karena tidak ada paksaan. Penggemar bebas berhenti berlangganan jika merasa konten tak lagi relevan atau layak bayar.
Tren Baru Dunia Digital
Instagram Subscriptions membuka peluang baru bagi selebritas dan kreator konten di Indonesia. Bukan hanya sebagai ladang uang, tapi juga ruang privat yang lebih intim, personal, dan bermakna.
Strategi konten yang tepat, selebritas dapat menjaga loyalitas penggemar, sekaligus menambah pendapatan secara berkelanjutan. Namun, satu hal yang penting adalah eksklusivitas harus terjaga dan kualitas konten tetap menjadi kunci utama.