Jakarta (Lampost.co)— Industri perfilman Indonesia semakin berkembang dengan berbagai ide kreatif dan inovatif. Salah satu tren yang menarik adalah remake film-film luar negeri yang sukses di negara asalnya.
Adaptasi ini tentu dilakukan secara legal dengan izin resmi dari pemegang hak cipta, sehingga cerita yang di hadirkan tetap memiliki esensi yang sama. Tetapi mengemas nyaagar lebih segar dan relevan dengan budaya serta penonton Indonesia.
Jika kamu tertarik dengan film Indonesia hasil remake, berikut beberapa rekomendasi yang bisa kamu tonton!
baca juga: 3 Alasan Wajib Nonton Film The Most Beautiful Girl in the World, Film Indonesia Trending di Netflix
1. Bebas (2019) – Remake dari Film Korea Sunny
Film Bebas merupakan adaptasi dari film Korea berjudul Sunny yang sangat populer. Versi Indonesia ini mengambil latar di Jakarta pada dua periode waktu berbeda. Yakni tahun 1990-an dan masa kini di tahun 2019.
Ceritanya berfokus pada Vina (Maizura), seorang remaja dari kota kecil di Jawa Barat yang pindah ke SMA bergengsi di Jakarta.
Di hari pertamanya, ia mendapat ejekan karena logat bicaranya dan mengalami perundungan. Beruntung, ia mendapat bantuan oleh sekelompok teman baru yang disegani di sekolah. Kris (Sheryl Sheinafia), Jessica (Agatha Pricilla), Gina (Zulfa Maharani), Suci (Lutesha), serta Jojo (Baskara Mahendra). Bersama-sama, mereka membentuk geng bernama Bebas.
Namun, sebuah tragedi memisahkan mereka. Tahun-tahun berlalu hingga Vina dewasa (Marsha Timothy) bertemu kembali dengan Kris dewasa (Susan Bachtiar) yang tengah sakit parah. Kris meminta Vina untuk mengumpulkan kembali Geng Bebas agar mereka bisa bertemu untuk terakhir kalinya.
Film ini menggabungkan nostalgia, persahabatan, dan kisah kehidupan yang menghangatkan hati.
2. My Sassy Girl (2022) – Remake dari Film Korea My Sassy Girl
Versi asli My Sassy Girl dari Korea Selatan yang dirilis pada 2001 menjadi salah satu film romantis paling ikonik. Indonesia pun menghadirkan adaptasi pada 2022 dengan menggandeng Jefri Nichol dan Tiara Andini sebagai pemeran utama.
Film ini menceritakan pertemuan unik antara Gian (Jefri Nichol) dan Sisi (Tiara Andini) di sebuah stasiun kereta. Awalnya, mereka memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Namun, seiring waktu, hubungan mereka berkembang menjadi lebih dekat dan romantis.
Di bumbui dengan humor serta adegan emosional, My Sassy Girl versi Indonesia menghadirkan nuansa yang lebih segar. Dengan latar budaya yang lebih dekat dengan penonton Indonesia.
3. 200 Pounds Beauty (2023) – Remake dari Film Korea 200 Pounds Beauty
200 Pounds Beauty adalah film Korea yang sukses pada 2006. Versi Indonesia mengadaptasi cerita ini dengan menghadirkan sosok Juwita. Seorang perempuan berbakat dalam dunia tarik suara tetapi memiliki masalah dengan berat badan.
Juwita bekerja sebagai backing vocal untuk penyanyi terkenal Eva Primadona. Meskipun Eva memiliki paras cantik, suaranya tidak sebaik Juwita. Juwita pun menerima pekerjaan ini karena menyukai Andre, seorang produser musik.
Namun, suatu hari, ia dipermalukan di atas panggung. Rasa malu membuatnya memutuskan menghilang dan melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilannya. Setelah transformasi, ia kembali sebagai sosok baru bernama Angel, siap mengejar impian dan cintanya.
Film ini mengangkat isu standar kecantikan serta pencarian jati diri dengan cara yang menghibur namun penuh makna.
4. Kembang Api (2023) – Remake dari Film Jepang 3ft Ball & Souls
Kembang Api merupakan adaptasi dari film Jepang berjudul 3ft Ball & Souls. Film ini mengangkat tema kesehatan mental dengan pendekatan unik.
Empat orang, yaitu Raga (Ringgo Agus), Fahmi (Donny Damara), Sukma (Marsha Timothy), dan Anggun (Hanggini). Berkumpul dengan niat untuk mengakhiri hidup mereka bersama menggunakan kembang api raksasa. Namun, setelah percobaan pertama, mereka menemukan diri mereka terjebak dalam lingkaran waktu (time loop), terus-menerus mengulangi kejadian yang sama.
Film Indonesia ini tidak hanya menyajikan drama emosional tetapi juga pesan kuat mengenai kehidupan, harapan, dan bagaimana menghadapi tekanan mental.
5. Kang Mak from Pee Mak (2024)
Pee Mak adalah salah satu film Thailand tersukses yang menggabungkan unsur horor dan komedi. Versi Indonesia berjudul Kang Mak from Pee Mak menghadirkan kisah serupa dengan adaptasi budaya lokal.
Film ini mengisahkan tentang Makmur (Vino G. Bastian), seorang tentara yang harus meninggalkan istrinya. Sari (Marsha Timothy), yang sedang hamil tua untuk pergi berperang. Setelah perang berakhir, Makmur kembali ke rumah dan mendapati istrinya serta anaknya baik-baik saja.
Namun, penduduk desa mulai curiga dan memberitahu Makmur bahwa Sari sebenarnya telah meninggal. Dalam kebingungan antara percaya atau tidak. Kisah ini berkembang dengan humor khas dan adegan horor yang menegangkan.