Jakarta (Lampost.co) – Dinda Kanya Dewi kembali hadir dalam film horor Indonesia, Kitab Sijjin dan Illiyyin. Film ini menyajikan teror mistis sekaligus drama psikologis yang mendalam. Dalam film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini, Dinda memerankan tokoh bernama Laras. Karakter Laras bukan hanya antagonis, tapi juga potret korban luka batin sejak kecil.
Poin Penting:
- Dinda Kanya Dewi perankan Laras di film Kitab Sijjin dan Illiyyin
- Laras digambarkan sebagai karakter penuh luka batin dan amarah
- Film garapan Hadrah Daeng Ratu hadirkan kisah horor dan psikologis
- Pendalaman karakter membuka kesadaran emosional bagi Dinda
- Tantangan fisik juga dihadapi dalam adegan ekstrem kesurupan dan kayang
Dinda Kanya Dewi kembali hadir dalam film horor Indonesia, Kitab Sijjin dan Illiyyin. Film ini menyajikan teror mistis sekaligus drama psikologis yang mendalam.
Baca juga : Ziam, Film Horor Thailand Viral di Netflix dengan Aksi Muay Thai Lawan Zombie
Dinda Kanya Dewi Jadi Korban Luka Batin
Dalam film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini, Dinda memerankan tokoh bernama Laras.
Karakter Laras bukan hanya antagonis, tapi juga potret korban luka batin sejak kecil. Dinda menyebut, Laras tumbuh dalam lingkungan keluarga penuh kebencian dan kemarahan.
“Apa yang orang tua ucapkan di rumah, bisa direkam anak dan berakibat buruk,” kata Dinda.
Meski Laras digambarkan sebagai tokoh jahat, Dinda justru melihat sisi manusiawinya.
Ia mengaku lebih paham tentang dampak pengasuhan dan luka psikologis setelah mendalami karakter tersebut.
“Aku jadi sadar, hukum tabur tuai itu nyata banget,” ujar Dinda dalam wawancara terbaru.
Menurutnya, meski belum menjadi ibu, ia merasa bisa merasakan emosi seorang anak korban keluarga toksik.
Ia menyebut tokoh ibu dalam film ini sebagai “Bu Gil”, yang artinya ibu gila. Laras diceritakan sebagai anak yang diracuni pikiran oleh ibunya sejak kecil.
Perjalanan Laras dari korban menjadi sosok penuh dendam menjadi titik fokus akting Dinda.
Transformasi emosional itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Dinda dalam proses syuting.
Selain tantangan batin, Dinda juga menghadapi tantangan fisik selama produksi. “Adegan nempel, kayang, kesurupan, teriak, semua ada,” ungkapnya sambil tertawa.
Beruntung, Dinda sudah terbiasa nge-gym tiga kali seminggu sebelum proses syuting.
“Pas disuruh kayang sama Bu Hadrah, ya oke lah,” katanya dengan santai.
Film Kitab Sijjin dan Illiyyin rencana tayang pada 17 Juli 2025 di bioskop seluruh Indonesia.
Karakter Laras akan menjadi salah satu tokoh horor paling ikonik tahun ini.
Melalui akting intens dan pendekatan emosional, Dinda Kanya Dewi berhasil menyentuh hati penonton. Ia membawa genre horor Indonesia ke tingkat yang lebih dalam dan bermakna.