Jakarta (Lampost.co) – Emilia Contessa, aktris sekaligus penyanyi legendaris, meninggal dunia pada Senin (27/1/2025). Ibunda Denada ini meninggalkan jejak mendalam dalam dunia hiburan dan politik Indonesia.
Poin Penting
- Ia memulai karier sebagai penyanyi dengan lagu-lagu hits seperti “Flamboyan” dan “Angin Malam”
- Emilia juga sukses sebagai aktris, membintangi film populer seperti Ratapan Anak Tiri dan Tetesan Air Mata Ibu.
- Ia sempat terjun ke dunia politik dan menjabat sebagai anggota DPD Jawa Timur periode 2014-2019.
Profil dan Perjalanan Karier Emilia Contessa
Pemilik nama asli Nur Indah Citra Sukma Hati ini lahir pada 27 September 1957. Ia memulai karier sebagai penyanyi dengan deretan lagu hits, seperti “Flamboyan”, “Angin Malam”, dan “Layu Sebelum Berkembang”. Lagu-lagu ini menjadi ikon di era kejayaan musik Indonesia.
Baca juga : Emilia Contessa Meninggal Dunia: Riwayat Penyakit Diabetes dan Darah Tinggi
Tak hanya di dunia musik, Emilia juga terjun ke dunia akting. Ia membintangi sejumlah film populer, seperti Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Benyamin Raja Lenong. Perannya di berbagai film membuatnya dikenal sebagai aktris berbakat.
Pada tahun 2010, Emilia mencoba peruntungannya di dunia politik. Ia sempat mencalonkan diri dalam Pilkada Banyuwangi meski tidak berhasil. Namun, semangatnya tidak pudar. Emilia akhirnya menjabat sebagai anggota DPD Jawa Timur periode 2014-2019.
Kehidupan Pribadi Emilia Contessa
Dalam kehidupan pribadi, Emilia menikah tiga kali. Pernikahan pertamanya dengan Rio Tambunan dikaruniai dua anak, yaitu Denada dan Rico Tambunan. Pernikahan keduanya dengan Abdullah Surkaty juga berakhir dengan perceraian. Terakhir, ia menikah dengan Ussama Muhammad Al Hadar.
Baca juga : Kabar Duka, Penyanyi Legendaris Emilia Contessa Tutup Usia
Sebagai ibu, Emilia menjadi figur penting dalam kehidupan Denada. Ia sempat menjadi manajer Denada, mengarahkan putrinya dengan tegas namun penuh kasih sayang. Emilia selalu mengajarkan Denada untuk rendah hati dan profesional dalam kariernya.
“Dia adalah manajer yang sangat galak, tapi itu untuk kebaikan gue,” ungkap Denada dalam salah satu wawancaranya. Emilia terus menjadi inspirasi bagi banyak orang hingga akhir hayatnya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun karya dan dedikasinya tetap abadi.