Jakarta (Lampost.co) – EXO kembali menjadi sorotan setelah dugaan penggunaan slogan ikonik mereka, “We Are One,” oleh boyband & TEAM dari HYBE Jepang. Kontroversi ini memicu reaksi keras dari EXO-L, sebutan untuk penggemar EXO, yang menganggap penggunaan slogan tersebut sebagai pelanggaran identitas.
EXO-L menyuarakan ketidakpuasan mereka di media sosial, terutama di platform X. Tagar #weareoneEXO pun menjadi trending sebagai bentuk protes mereka terhadap tindakan HYBE. “We Are One” memiliki makna mendalam bagi EXO-L dan menjadi bagian dari identitas EXO sejak debut mereka.
baca juga : Seventeen Kembali Cetak Prestasi dengan Album Terbaru “SPILL THE FEELS”
Banyak penggemar menyerukan agar SM Entertainment, agensi EXO, mengambil langkah tegas untuk mempertahankan orisinalitas slogan tersebut. Mereka melihat tindakan ini sebagai bentuk ketidakpedulian HYBE terhadap sejarah dan loyalitas penggemar EXO.
Kontroversi ini semakin memanas karena keterlibatan CEO HYBE Japan, Kim Young Min, yang sebelumnya bekerja di SM Entertainment. Hal ini semakin menguatkan ketidakpuasan EXO-L, yang menganggap HYBE tidak menghormati sejarah grup yang mereka cintai.
baca juga : Vidi Aldiano Kembali dengan Lagu ‘Senyumin Dulu Aja’, Ungkap Pesan Kekuatan Senyuman
EXO-L berharap agar dukungan mereka di media sosial mampu mempertahankan identitas “We Are One” sebagai milik EXO.