Jakarta (Lampost.co)— Ifan Seventeen, vokalis band legendaris Seventeen, sukses mengejutkan publik setelah resmi di lantik sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN).
Kabar ini sontak menjadi sorotan, mengingat perjalanan karier Ifan yang selama ini terkenal sebagai musisi papan atas.
Profil Singkat Ifan Seventeen
Ifan, yang memiliki nama lengkap Riefian Fajarsyah, lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2001 hingga 2005. Meskipun terkenal sebagai vokalis Seventeen. Latar belakang akademisnya justru berada di bidang ekonomi dan bisnis.
Baca juga: 29 Musisi Papan Atas Gugat UU Hak Cipta ke Mahkamah Konstitusi
Ifan mulai publik kenal sebagai vokalis utama band Seventeen, yang populer dengan lagu-lagu hits seperti “Jaga Selalu Hatimu” dan “Kemarin”.
Setelah kariernya bersama Seventeen, Ifan mencoba peruntungan sebagai solois dengan merilis album bertajuk “Masih Harus di Sini” pada tahun 2022.
Selain musik, Ifan juga merambah dunia akting lewat film “Sukep: The Movie”, sebuah gebrakan baru dalam perjalanan kariernya di dunia hiburan. Namun, siapa sangka, musisi yang lekat dengan lagu-lagu melankolis ini kini justru terjun ke dunia korporasi dengan menjadi Direktur Utama PFN.
Karier Politik yang Tak Mudah
Sebelum terjun ke dunia perfilman sebagai Dirut PFN, Ifan juga pernah mencoba mengadu nasib di dunia politik. Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Partai Gerindra, namun usahanya belum membuahkan hasil.
Tidak menyerah, Ifan kembali mencoba keberuntungan pada Pemilu 2019 sebagai calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk daerah Kalimantan Barat. Sayangnya, perjuangan politiknya kali ini pun berakhir dengan kegagalan.
Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT PFN menuai banyak pertanyaan dari publik. PT PFN sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perfilman dan memiliki peran penting dalam industri film nasional.
Belum ada penjelasan resmi mengenai alasan di balik pemilihan Ifan sebagai Direktur Utama PFN. Namun ada spekulasi bahwa latar belakang pendidikan ekonomi dan ketertarikannya pada dunia hiburan menjadi salah satu pertimbangan. Terlepas dari itu, keputusan ini tetap menuai pro dan kontra dari berbagai pihak.
Sebagai Direktur PFN, Ifan menghadapi tantangan besar untuk membangkitkan kembali perfilman nasional melalui berbagai proyek dan inovasi. Publik berharap agar Ifan mampu memadukan jiwa kreatifnya sebagai musisi dengan kepiawaiannya dalam memimpin sebuah perusahaan.
Menarik untuk ditunggu, apakah Ifan mampu membawa perubahan positif di tubuh PFN dan mewarnai dunia perfilman Indonesia dengan gebrakan baru.