Jakarta (Lampost.co) – Justin Bieber sempat terancam bangkrut pada 2022. Fakta ini terungkap dalam film dokumenter TMZ Investigates: What Happened to Justin Bieber yang tayang di Hulu. Produser eksekutif TMZ, Harvey Levin, blak-blakan mengungkap kondisi keuangan sang megabintang.
Poin Penting
- Krisis uang paksa Justin jual seluruh katalog lagu senilai US$200 juta (≈ Rp3,2 triliun) ke Hipgnosis.
- Scooter Braun sempat menyarankan menunda penjualan demi keringanan pajak, tapi Justin menolak.
- Utang menumpuk setelah Justice Tour 2022 dibatalkan—termasuk konser Jakarta 2-3 November 2022.
- TMZ perkirakan tur selesai bisa hasilkan US$90 juta; potensi pendapatan hilang.
- Meski begitu, total kekayaan Justin masih diperkirakan mencapai US$1 miliar.
Saat itu, Justin berada di ambang krisis. Karena itu, ia menjual seluruh katalog lagu senilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp3,2 triliun kepada Hipgnosis Songs Capital. Keputusan itu ia ambil pada Desember 2022, meski manajer lama, Scooter Braun, menyarankan menunda hingga Januari 2023 agar pajak lebih ringan.
Baca juga : Konser Spektakuler “Dangdut Dangdutan Ayu Ting Ting” di Depok: Transformasi Dangdut dengan Sentuhan K-Pop
Namun, Justin bersikeras. Ia butuh dana segar secepat mungkin. Sumber TMZ menyebut beban utang menumpuk setelah Justice Tour 2022 batal. Indonesia ikut merasakan pembatalan tersebut; konser di Stadion Madya GBK pada 2–3 November 2022 urung terlaksana.
Lebih lanjut, Justin mengeluarkan biaya besar untuk tur: delapan bus rombongan, renovasi interior bernilai 2 juta dolar, dan jet pribadi untuk mobilitas harian. Don Nash, produser eksekutif TMZ, memperkirakan Justin bisa meraup 90 juta dolar jika tour selesai.
Meski demikian, kekayaan bersih pelantun “Love Yourself” masih diperkirakan menyentuh 1 miliar dolar. Kini, Justin fokus memproduksi album baru dan mencari inspirasi ke luar negeri. Jika proyek ini sukses, finansinya diyakini kembali stabil.