Jakarta (Lampost.co)–– MD Pictures baru saja merilis poster resmi untuk film terbarunya yang berjudul La Tahzan. Film dengan sutradarai oleh Hanung Bramantyo ini jadwalnya tayang pada 28 Mei 2025. Namun, alih-alih mendapat sambutan positif, poster tersebut justru menimbulkan kontroversi di media sosial.
Judul Film ‘La Tahzan’ Picu Perdebatan
Seorang pendakwah sekaligus pegiat media sosial, Hilmi Firdausi atau yang akrab dengan sapaan Gus Hilmi, menyoroti penggunaan judul La Tahzan dalam film ini.
Menurutnya, frasa tersebut memiliki makna religius karena berasal dari Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat At-Taubah ayat 40. Ia merasa bahwa tidak pantas menggunakan judul tersebut untuk film yang bertemakan perselingkuhan.
Baca juga: Daftar 10 Film Bioskop Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
“Kata La Tahzan ada dalam Al-Qur’an QS. At Taubah ayat 40. Sangat tidak pantas mempakai untuk judul film dengan poster yang menggambarkan perselingkuhan. Mohon pihak berwenang untuk mengingatkan hal ini,” tulis Hilmi Firdausi di akun media sosialnya, Kamis (22/2/2025).
Isi Poster yang Mengundang Kritik
Ilustrasi dalam poster film tersebut menunjukkan dua pasang kaki perempuan dan satu pasang kaki laki-laki. Salah satu kaki perempuan tampak bersentuhan dengan kaki laki-laki yang di ketahui sudah memiliki istri. Hal ini menganggap sebagai simbol perselingkuhan, yang memicu kemarahan warganet.
Setelah unggahan Hilmi Firdausi viral, banyak warganet yang ikut menanggapi. Sebagian besar mengecam langkah MD Pictures dan Hanung Bramantyo, bahkan menyerukan boikot terhadap film tersebut.
“Hanung Bramantyo memang selalu menimbulkan kontroversi dengan film-filmnya. Umat Islam harus bersatu dan memboikot film ini,” tulis akun @zola***.
“Poster video/film/sinetron tetap harus memiliki adab. Jangan sampai ini malah kena pasal penistaan agama,” ujar akun @JakP***.
Tak hanya itu, beberapa warganet juga meminta pihak kepolisian untuk menindak poster tersebut karena menganggap melecehkan nilai-nilai agama.
“Apakah ini tidak bisa ditindak tegas? Jangan sampai ada yang memanfaatkan agama demi popularitas,” tulis akun @abah***.
‘La Tahzan’ Adalah Frasa Umum dalam Bahasa Arab
Di tengah hujan kritik, beberapa warganet justru menilai bahwa penggunaan frasa La Tahzan bukanlah bentuk pelecehan agama. Mereka menjelaskan bahwa La Tahzan adalah frasa bahasa Arab yang berarti “jangan bersedih” dan penggunaannya dalam percakapan sehari-hari.
“Kata La Tahzan itu bahasa Arab yang artinya ‘jangan bersedih’. Banyak kata-kata dalam Al-Qur’an yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti idzhabuu atau irji’ii,” tulis akun @Adia***.
Tentang Film ‘La Tahzan’
Film La Tahzan diadaptasi dari kisah nyata seorang pengguna TikTok dengan akun @elizasifaa. Film ini mengangkat cerita tentang tantangan dalam kehidupan rumah tangga. Dengan fokus pada isu perselingkuhan dan cobaan dalam hubungan pernikahan.
Meski kontroversi tengah mencuat, pihak MD Pictures dan Hanung Bramantyo belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik ini. Sementara itu, publik masih terus memperdebatkan apakah film ini memang layak tayang dengan judul La Tahzan atau justru sebaiknya mengalami perubahan agar tak menimbulkan keresahan.