Jakarta (Lampost.co) – Opick, penyanyi religi yang terkenal dengan lagu Tombo Ati, berbicara soal royalti lagu-lagunya yang banyak orang nyanyikan ulang, terutama saat Ramadan. Atas fenomena itu, ia tidak mempermasalahkan lagunya dinyanyikan ulang penyanyi lain, baik dalam bentuk cover maupun pertunjukan off-air.
“Aku nggak masalah, lagu-lagu kayak Dealova atau lagu yang aku ciptakan buat Siti Nurhaliza dan Iwan Fals, semua terbuat mudah saja,” ujar Opick.
Terkait royalti, Opick menyerahkan sepenuhnya kepada lembaga yang mengurus hak pencipta terhadap lagu religi yang dia ciptakan. Bagi penyanyi yang ingin membawakan lagunya, ia memastikan ada kesepakatan di awal untuk menghindari konflik di kemudian hari.
“Semua ada kesepakatan di awal. Kalau penyanyinya mau bayar segini, monggo. Urusan yang lain ada lembaga yang mengurus. Tapi, kalau ada kesadaran dari penyanyinya untuk memberikan lebih, ya bagus juga,” kata Opick.
Opick juga menegaskan hak pencipta lagu tetap harus dihargai, baik melalui royalti dari publisher maupun perjanjian awal dengan penyanyi yang membawakan lagunya.
Masalah Royalti di Industri Musik Indonesia
Belakangan, isu royalti lagu kembali ramai setelah kisruh antara Ari Bias dan Agnez Mo. Beberapa asosiasi seperti AKSI dan VISI memiliki pandangan berbeda soal pembayaran royalti, terutama untuk penampilan live oleh penyanyi.
Pakar musik, Candra Darusman, juga ikut angkat bicara mengenai pentingnya pembayaran royalti bagi pencipta lagu. Opick, yang berkarya sejak 1995 memilih untuk bersikap fleksibel, tetapi tetap berpegang pada aturan yang ada.