Jakarta (Lampost.co) – Liam Payne, mantan anggota One Direction, mengalami masa-masa sulit selama bertahun-tahun sebelum akhirnya meninggal dunia. Menurut orang dekat, Liam sempat terjebak dalam siklus perilaku merusak yang terus berulang. Meskipun ia pernah terbuka mengenai perjuangan pribadi, kenyataan di balik krisis yang dialaminya ternyata lebih kompleks.
Selama beberapa waktu, Liam berusaha untuk menghadapi masalahnya dan mencoba memperbaiki diri. Namun, sifat-sifat buruk yang dihadapinya lebih besar daripada yang sering ia ungkapkan kepada publik. Pada beberapa kesempatan, ia tampak meremehkan kesulitan tersebut, meskipun sebenarnya berada dalam situasi yang jauh lebih buruk.
baca juga : Eks Anggota One Direction, Liam Payne Meninggal Dunia
Insiden tragis yang merenggut nyawanya terjadi di Hotel CasaSur Palermo, Argentina, pada 16 Oktober 2024. Sebelum terjatuh dari balkon hotel lantai tiga, Liam sempat bertindak agresif dengan menghancurkan laptop di lobi hotel. Perilaku tersebut memicu dugaan bahwa ia berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
baca juga : Kenangan Manis Liam Payne Bersama Kate Cassidy Sebelum Meninggal
Hingga kini, penyebab pasti kematian Liam Payne belum diumumkan secara resmi. Namun, tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi para penggemarnya yang mengenal Liam sebagai seorang penyanyi berbakat. Warisan musiknya akan selalu dikenang, meski perjalanan hidupnya diwarnai banyak tantangan dan pergulatan pribadi yang berat.