Jakarta (Lampost.co)—- Artis ternama Luna Maya melangsungkan prosesi siraman sebagai rangkaian menjelang pernikahannya dengan sang kekasih, Maxime Bouttier, pada Selasa, 6 Mei 2025.
Prosesi ini menjadi salah satu momen sakral dalam tradisi pernikahan adat Jawa yang sarat makna, dan diakhiri dengan tradisi pecah kendi yang turut mengundang prediksi mengenai anak pertama Luna Maya.
Air Tujuh Sumber Simbol Penyucian Calon Pengantin
Acara siraman mulai dengan penyiraman air oleh ibunda Luna, Desa Maya, menggunakan air yang berasal dari tujuh sumber mata air. Dalam adat Jawa, air dari tujuh sumber ini di percaya memiliki makna penyucian dan keberkahan. Membersihkan lahir dan batin calon pengantin sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.
Baca juga: Videotron Prewedding Luna Maya dan Maxime Bouttier Gegerkan Jakarta
Setelah itu, Desa Maya kembali menyiram putrinya dengan air tanah yang telah siap dalam kendi sebagai simbol kembali ke alam dan merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Puncak prosesi siraman adalah saat kendi yang telah kosong tersebut yang memecahkan oleh sang ibu. Tradisi pecah kendi bukan hanya sebagai simbol pemecah segala rintangan dan pembuka pintu rezeki. Tetapi juga menjadi momen prediksi terkait kehidupan rumah tangga dan keturunan.
Ketua sanggar adat yang memimpin jalannya prosesi, Mamie Hardo, memberikan penjelasan setelah kendi dipecahkan:
“Ini tadi ibu udah pecah kendi ya, barangkali ya nanti kalau kamu punya anak pertama, insyaallah kayaknya laki-laki,” ujarnya sambil tersenyum.
“Coba kita catat bener nggak ya? Bismillahirrahmanirrahim,” tambahnya.
Prediksi ini menambah suasana haru sekaligus bahagia dalam prosesi adat yang penuh filosofi tersebut.
Makna Tradisi Pecah Kendi dalam Budaya Jawa
Dalam kebudayaan Jawa, pecah kendi merupakan lambang untuk memutus masa lajang dan membuka awal kehidupan baru sebagai pasangan suami istri. Prosesi ini juga bertujuan untuk memberikan restu, kelancaran, dan keberkahan kepada kedua mempelai.
Biasanya, kendi dipecahkan oleh orang tua mempelai atau sosok yang dianggap memiliki peran penting dalam kehidupan sang pengantin. Pecahan kendi juga menjadi simbol harapan bahwa kehidupan pernikahan akan lancar, sejahtera, dan mendapat karunia keturunan.
Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Berlangsung di Bali
Luna Maya dan Maxime Bouttier jadwalnya akan melangsungkan pernikahan pada Rabu, 7 Mei 2025, sehari setelah prosesi siraman. Momen sakral ini akan berlangsung secara intim dan penuh adat di kawasan Ubud, Bali – tempat yang terkenal dengan suasana spiritual dan alam yang asri.
Pernikahan ini menjadi sorotan publik karena keduanya adalah figur publik ternama yang memiliki hubungan harmonis sejak beberapa tahun terakhir.
Prosesi siraman dan pecah kendi Luna Maya bukan hanya menjadi bagian dari tradisi. Tetapi juga membawa nilai-nilai spiritual dan budaya yang dalam. Prediksi kelahiran anak laki-laki dari pecahan kendi menambah semarak harapan baik menjelang pernikahan Luna dan Maxime.