Jakarta(Lampost.co)—Kelangkaan gas LPG 3 kg belakangan ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Hal ini menyusul kebijakan pemerintah yang melarang pengecer gas melon menjual langsung kepada masyarakat sejak 1 Februari.
Kebijakan tersebut mengharuskan warga untuk membeli gas LPG 3 kg di pangkalan resmi. Akibatnya, antrean panjang di pangkalan-pangkalan gas menjadi pemandangan umum. Warga harus berburu gas hingga ke lokasi yang jauh dari tempat tinggal mereka.
Di tengah polemik tersebut, warganet justru menyoroti selebriti Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad, yang terlihat memiliki sejumlah besar tabung gas LPG 3 kg di rumahnya.
Raffi Ahmad Tercatat Punya Utang Rp136 Miliar, Pengakuannya Bikin Syok!
Perbincangan bermula dari potongan tayangan vlog RANS Entertainment, di mana Nagita tampak berbincang dengan pegawainya. Namun, perhatian publik tertuju pada banyaknya tabung gas melon yang terlihat di rumah mewah pasangan selebriti tersebut.
Warganet pun melontarkan berbagai sindiran.”Orang nyari gas 3 kg muter-muter sampai jauh dari rumah. Nyari gas kebuang bensin motor. Gimana ini, Tuan Besar?” cuit salah satu akun di media sosial.
“Banyak di rumah bos RANS,” tambah warganet lain.
“Kekayaan Rp 1 triliun lebih, gasnya melon. Gue gak sampai 1% dari hartanya, pakai gas biasa. Tahu diri, bukan jatah gue,” sindir akun lainnya.
Nagita Slavina Beri Klarifikasi
Melihat ramainya kritik, Nagita Slavina akhirnya memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa tabung gas LPG 3 kg di rumahnya bukan untuk kebutuhan pribadi, melainkan untuk keperluan syuting konten edukasi. Menurut Nagita, tabung-tabung tersebut akan iagunakan untuk membuat video edukasi tentang siapa yang berhak menggunakan gas melon agar masyarakat tidak salah paham.
“Kalau di sini ada tabung yang melon, jangan langsung julid ya, karena aku memang mau pakai itu sebagai properti syuting,” kata Nagita dalam video yang terunggah di kanal YouTube RANS Entertainment pada Juli 2020.
Ia juga menegaskan bahwa gas yang iagunakan keluarganya sehari-hari adalah tabung gas non-subsidi berwarna pink berkapasitas 5,5 kg.
“Kenapa kemarin ada banyak banget tabung melon? Karena yang tinggal di sini bukan cuma aku. Alhamdulillah, kalau keluarga seperti kita memang seharusnya pakai tabung pink,” lanjutnya.
Respons Publik dan Pentingnya Edukasi Penggunaan LPG
Meski klarifikasi tersebut telah diungkapkan sejak lama, potongan video itu kembali ramai diperbincangkan seiring dengan isu kelangkaan gas LPG 3 kg. Warganet menilai edukasi soal penggunaan gas bersubsidi memang perlu terus mensosialisasikan. Pasalnya, gas LPG 3 kg seharusnya hanya bagi masyarakat kurang mampu.
Pemerintah sendiri terus berupaya memperbaiki sistem distribusi agar subsidi tepat sasaran. Kebijakan melarang pengecer menjual gas secara langsung diharapkan dapat mencegah penyelewengan distribusi serta memastikan stok gas melon tersedia bagi yang benar-benar membutuhkan.