Jakarta (Lampost.co) – Perselisihan antara Nikita Mirzani dan Razman Nasution terus memanas. Babak baru konflik ini muncul ketika keduanya saling melapor ke polisi. Razman melaporkan Nikita atas dugaan penganiayaan, sedangkan Nikita melaporkan Razman atas dugaan pengeroyokan.
Poin Penting
- Kabar anak Nikita Mirzani, Lolly, kabur dari rumah aman memicu perselisihan.
- Terjadi ketegangan hingga adu fisik antara Nikita dan Razman.
- Nikita melaporkan Razman dan istrinya, Ade Suryani, atas dugaan pengeroyokan.
Konflik bermula dari kabar yang menyebut anak Nikita, Lolly, kabur dari rumah aman. Nikita segera menuju Polres Jakarta Selatan setelah mengetahui kabar tersebut. Di sana, dia menemukan anaknya bersama Razman, Jumat, 10 Januari 2025.
Ketegangan terjadi di lokasi dan berujung adu fisik. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan luka di bagian atas kening Razman. Video ini menjadi perhatian publik dan memicu berbagai spekulasi.
Baca juga : Stephanie Poetri Terjebak Kebakaran Los Angeles: Titi DJ Ungkap Kondisi
Razman melaporkan Nikita ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ia membawa sejumlah barang bukti untuk memperkuat laporannya. Namun, langkah Razman ini direspons Nikita dengan laporan balik.
Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, menyebut kliennya melaporkan Razman dan istrinya, Ade Suryani. Laporan tersebut terkait dugaan pengeroyokan terhadap Nikita. Fahmi mengungkapkan bahwa Nikita telah menjalani visum untuk memperkuat laporan ini.
Baca juga : “Slowly Intensely”, Drakor Biaya Produksi 7 Triliun Rupiah Segera Tayang
“Betul, Nikita melapor adanya pengeroyokan. Seorang wanita di keroyok, itu laporan Nikita,” ujar Fahmi pada Selasa, 14 Januari 2025.
Fahmi menjelaskan bahwa visum menunjukkan adanya tanda kekerasan. Kepala, pipi, hingga rambut Nikita menunjukkan bukti fisik berupa memar dan benjol. Semua bukti ini telah diserahkan ke pihak berwajib.
Fahmi menegaskan tindakan Nikita Mirzani terhadap Razman adalah bentuk bela diri. “Dia di keroyok dua orang, jadi apa yang dilakukannya adalah pembelaan,” tuturnya.
Kasus ini menarik perhatian publik. Banyak pihak berharap penyelidikan berjalan transparan dan adil. Hingga kini, kedua belah pihak terus memperkuat posisi masing-masing dengan bukti dan saksi.