Jakarta (Lampost.co)— Penyanyi kenamaan Indonesia, Rossa, masih diliputi rasa duka mendalam atas kepergian Titiek Puspa, legenda musik Tanah Air yang wafat pada 10 April 2025. Kepergian sang musisi senior meninggalkan jejak emosional yang kuat dalam diri Rossa, yang selama ini menjalin hubungan dekat secara personal dan profesional dengan almarhumah.
Rossa mengungkapkan banyak kenangan manis bersama Titiek Puspa. Khususnya lewat obrolan mereka yang kerap berlangsung berjam-jam via telepon.
“Banyak banget kenangan. Dia selalu lupa dan teleponnya itu bisa berjam-jam,” ucap pelantun lagu “Pudar” itu dengan senyum haru.
Baca juga: Ahmad Dhani Minta Maaf Usai Sebut ‘Maling’ untuk Penyanyi yang Nyanyikan Lagu Tanpa Izin
Obrolan Ringan Penuh Makna
Rossa mengenang bahwa komunikasi mereka bukan tentang hal-hal berat, melainkan percakapan ringan yang justru kaya makna. Mereka berbagi tawa, kisah pribadi, hingga petuah kehidupan.
“Kalau teleponan juga cukup cerita yang lucu-lucu aja, ketawa-ketawa, ngomongin kehidupan, ngomongin aku. nanya-nanya segala macem. Ringan-ringan tapi penuh makna dengan cerita kehidupannya,” lanjut Rossa.
Sosok Titiek Puspa menurutnya tidak hanya seorang legenda musik. Tetapi juga figur keibuan yang hangat, bijak, dan sangat perhatian terhadap orang-orang muda di sekitarnya.
Penyesalan Terbesar Rossa
Di balik semua memori manis itu, Rossa juga menyimpan satu penyesalan besar yang tak bisa ia lupakan. Pada bulan Februari lalu, sebelum Titiek Puspa meninggal, sang legenda sempat menelepon Rossa. Namun karena tengah sibuk rekaman, Rossa tidak mengangkat panggilan tersebut.
“Yang paling aku sedihkan adalah bulan Februari ada missed call. Aku lagi rekaman, aku bilang, ‘Eyang aku rekaman’ habis itu aku lupa telepon balik. Itu penyesalan terbesar aku,” ujarnya lirih.
Kini, yang tersisa hanyalah kenangan. Namun bagi Rossa, kenangan itu sangat berarti dan menjadi pengingat akan sosok yang telah banyak memberinya inspirasi dan kasih sayang.
Harapan untuk Warisan Karya Titiek Puspa
Meski secara fisik Titiek Puspa telah tiada, Rossa percaya bahwa karya dan semangat hidupnya akan terus hidup. Ia berharap generasi muda ikut melestarikan warisan budaya dan lagu-lagu abadi sang maestro.
“Kayaknya kewajiban kita justru untuk memanjangkan lagi usia karya-karyanya. Mungkin Eyang Titiek udah nggak ada, tapi kan karyanya bisa di-remake, bisa dilestarikan lebih lagi,” tutup Rossa.
Kepergian Titiek Puspa bukan hanya kehilangan bagi dunia musik Indonesia, tapi juga kehilangan sosok ibu, mentor, dan sahabat sejati bagi banyak artis lintas generasi. Cerita Rossa menjadi bukti bahwa warisan terbesar dari seorang seniman bukan hanya lagunya, tapi juga cinta dan nilai yang ia tanamkan kepada mereka yang ditinggalkan.








