Bandar Lampung (Lampost.co) — Pulung gantung adalah cahaya merah menyerupai bola api dengan ekor yang muncul pada malam hari. Mitos Jawa menyebut cahaya itu sebagai pertanda kematian dan kemunculannya yang membawa petaka.
Jika pulung gantung jatuh di atap rumah, seseorang di sana akan mengakhiri hidupnya dalam waktu dekat.
Sinopsis Film Pulung Gantung Pati Ngendat
Film itu mengisahkan Ryan, mahasiswa yang harus kembali ke desa setelah ayahnya meninggal misterius. Ia Bersama Alana, kekasihnya, serta dua sahabat bernama Ben dan Elsa.
Namun, kepulangan mereka justru membawa bencana saat mereka menemukan desa dengan suasana kelam dan penuh rahasia.
Penduduk desa menutup diri dan tak mau bicara soal kematian Prasetyo, ayah Ryan. Ryan dan teman-temannya mulai merasakan adanya kekuatan gelap yang membayangi mereka. Teror semakin nyata saat Alana mengalami gangguan kejiwaan dan hampir bunuh diri.
Kejadian supranatural mulai menyerang fisik dan mental para tokoh. Ryan akhirnya mengetahui desanya terkena kutukan pulung gantung yang berlangsung lama.
Ia harus menyelamatkan Alana dengan bantuan ibunya yang memiliki kemampuan spiritual. Mereka bertarung melawan kekuatan gelap yang mengaburkan batas antara mitos dan kenyataan. Tekanan jiwa, ilusi, dan gangguan makhluk halus menjadikan perjuangan mereka makin berbahaya.
Apa Pesan yang Ingin Disampaikan Lewat Film Pulung Gantung?
Sutradara Chiska Doppert menyelipkan pesan soal pentingnya kesehatan mental dalam menghadapi tekanan hidup.
Film itu juga mengkritik kepercayaan buta pada mitos tanpa logika dan penalaran yang sehat. Melalui narasi mistis, film itu menyuarakan keputusasaan bisa membunuh tanpa luka fisik.
Kapan dan Di Mana Bisa Menonton Film Pulung Gantung?
Pulung Gantung Pati Ngendat tayang perdana di bioskop Indonesia pada 6 Februari 2025. Namun, film tersebut bisa kamu tonton secara streaming di Netflix. Penayangannya secara streaming sejauh ini berhasil masuk Top 10 film terpopuler.
Film itu menandai kemajuan film horor lokal dengan pendekatan budaya yang kuat dan alur penuh kejutan.
Film itu bukan sekadar horor, tapi juga refleksi atas realitas sosial berbalut budaya lokal. Visualnya mistis, ceritanya intens, dan pesannya kuat dengan perpaduan yang jarang ada di genre horor lokal.