Jakarta (Lampost.co) – Setelah delapan tahun absen, RAN akhirnya merilis album baru berjudul Teater Nestapa pada 23 Oktober 2024. Album ini membawa nuansa berbeda dari yang biasa dikenal penggemarnya. Grup yang biasanya mengusung tema cinta yang berbunga-bunga, kali ini menghadirkan sisi lain cinta yang lebih kompleks.
Teater Nestapa menggambarkan perjalanan emosi yang sering dialami manusia, tetapi jarang ingin dihadapi. Album ini mengangkat tema nestapa, bagian dari kehidupan yang tak bisa dihindari. Menurut Asta, anggota RAN, album ini bertujuan mengajak pendengar menerima kenyataan bahwa nestapa adalah bagian dari hidup.
baca juga : Nova Liana Tampilkan Pesona Indonesia di Miss Grand International 2024
Eksplorasi Humanis dalam Album Teater Nestapa
Album Teater Nestapa tidak hanya menghadirkan lagu-lagu cinta, tetapi juga mengungkap sisi humanis dari hubungan. Nino, salah satu personel RAN, menyebutkan bahwa album ini mengeksplorasi berbagai pertanyaan dan tantangan yang muncul dalam kehidupan. Lagu-lagu dalam album ini berusaha menunjukkan bagaimana manusia bisa belajar dari nestapa untuk menemukan kebahagiaan.
Dalam album ini, RAN menampilkan 11 lagu, seperti “Datang Juga,” “Hey Tunggu Dulu,” dan “Masih Takut Mencinta.” Setiap lagu membawa pesan yang menggambarkan berbagai fase dalam perjalanan hidup dan cinta.
baca juga : Prilly Latuconsina Beli Kapal Mewah, Kado Ulang Tahun Untuk Dirinya Sendiri
Pendekatan Baru dalam Produksi Musik RAN
Berbeda dari album sebelumnya, Teater Nestapa melibatkan banyak kolaborator dalam proses produksinya. Biasanya, RAN menggarap sendiri setiap aspek produksi. Namun, kali ini mereka menggandeng beberapa produser untuk menciptakan aransemen dan eksplorasi suara yang lebih variatif. Asta menyebut keputusan ini diambil agar karya mereka lebih relevan dengan pendengar masa kini.
Nino menambahkan, RAN ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda, dengan tetap mempertahankan karakter musik mereka. Produser yang terlibat sudah memahami DNA RAN, sehingga mereka bisa menambah warna baru tanpa mengubah esensi musik RAN.
baca juga : Morgan Oey Bertransformasi untuk Peran Utama di Film “Pengepungan di Bukit Duri”
Proses Kreatif dan Kolaborasi di Teater Nestapa
Untuk menambah inspirasi, RAN melakukan workshop di Bogor dan Bali. Rayi mengungkapkan bahwa mereka keluar dari Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang lebih santai. Workshop dilakukan selama dua hingga tiga hari di masing-masing kota, meskipun waktu mereka terbatas karena jadwal yang padat.
Album ini juga melibatkan kolaborasi dengan Salma Salsabil di lagu “Hey! Tunggu Dulu.” Kehadiran Salma menambah warna dan melengkapi komposisi lagu tersebut. Selain itu, RAN juga menggabungkan orkestra visual dengan merilis film pendek sebagai trailer album.
Rencana Besar RAN Setelah Rilis Album
Selain merilis album, RAN memiliki rencana besar untuk Teater Nestapa. Mereka berencana menggelar showcase atau tur untuk memperkenalkan album ini lebih luas. Film pendek yang menyertai album ini, disutradarai oleh Senry Alvin, menampilkan Reza Rahadian sebagai aktor. Setiap judul lagu dalam album dipresentasikan melalui adegan-adegan di film tersebut.
Dengan Teater Nestapa, RAN berhasil menghadirkan karya yang lebih matang dan penuh eksplorasi. Album ini tidak hanya menawarkan musik, tetapi juga pengalaman visual dan emosional yang menyeluruh.