Jakarta (Lampost.co) – Reza Rahadian resmi memulai debutnya sebagai sutradara lewat film Pangku. Film ini mengangkat kisah perjuangan perempuan pesisir Pantura.
Poin Penting
- Film Pangku debut penyutradaraan Reza Rahadian.
- Film ini berkompetisi di BIFF 2025 dan hadir di Cannes 2025.
- Terinspirasi dari fenomena warung kopi pangku di Pantura.
- Dibintangi Christine Hakim, Fedi Nuril, Claresta Taufan, dan Lukman Sardi.
- Jadwal tayang di bioskop Indonesia 6 November 2025.
Karya tersebut terpilih berkompetisi di Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Selain itu, Pangku juga akan dipresentasikan di Festival Film Cannes 2025. Pencapaian ini menandai langkah besar bagi film panjang pertama Reza Rahadian.
Baca juga : Musisi Indie Mundur dari Pestapora 2025, Gelar Konser Alternatif di Krapela Jakarta
Inspirasi film ini muncul saat Reza syuting di Pantura pada 2020. Ia mengamati fenomena warung kopi pangku yang lekat dengan kehidupan setempat. Dari observasi itu lahirlah kisah tentang dua perempuan, Sartika dan Maya.
Menurut Reza, cerita ini menyoroti hubungan saling mendukung meski berada dalam kesulitan. Ia percaya tema tersebut bisa beresonansi dengan penonton Indonesia maupun dunia.
Teaser resmi film Pangku telah rilis. Lagu legendaris “Ibu” dari Iwan Fals menjadi pengiring utama, memberi kedalaman emosional pada cuplikan tersebut.
Film ini diproduksi oleh Gambar Gerak dengan deretan aktor ternama. Christine Hakim, Fedi Nuril, Claresta Taufan, Lukman Sardi, dan Nia Dinata turut membintangi film tersebut. Reza menulis skenario bersama penulis Felix K. Nesi.
Film Pangku dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 6 November 2025. Sebelumnya, film ini juga meraih penghargaan program HAF Goes to Cannes dalam Hong Kong Asia Film Financing Forum (HAF23). Kemenangan itu membuka peluang besar dalam proses pascaproduksi.
Sinopsis Film Pangku
Kisah bermula dari Sartika (Claresta Taufan0 seorang perempuan muda hamil yang berjuang mencari masa depan anaknya. Ia kemudian bertemu Maya (Christine Hakim) pemilik kedai kopi di Pantura. Maya merawat Sartika hingga proses persalinan selesai.
Setelah itu, Maya mengajak Sartika bekerja di kedai kopi pangku. Di sana, Sartika berkenalan dengan Hadi (Fedi Nuril), sopir truk ikan. Dari pertemuan itu, muncul kisah cinta yang penuh harapan sekaligus pertanyaan tentang kebahagiaan sejati.
Film ini menyoroti keberanian perempuan Pantura menghadapi tekanan sosial dan pilihan hidup.