Jakarta (Lampost.co)—Sejumlah barang pribadi Sandra Dewi ikut disita dalam kasus korupsi yang menempatkan suaminya, Harvey Moeis, sebagai tersangka. Pihak Harvey dan Sandra pun menyayangkan keputusan penyitaan barang pribadi tersebut.
Kejaksaan Agung sebelumnya melimpahkan barang bukti dari Harvey Moeis dalam kasus korupsi timah. Mulai dari 11 rumah, 8 mobil mewah hingga 88 tas mewah.
Namun, pihak Harvey keberatan 88 tas mewah milik Sandra ikut disita. Kuasa hukum Harvey Moeis, Harris Arthur Hedar, menyebut jika 88 tas mewah milik Sandra itu bukan hasil dari korupsi, melainkan dari endorse.
“Itu hasil keringat ibu SD dan yang telah penyidik klarifikasi, bahwasanya itu memang benar didapat dari hasil endorse ya,” kata Harris.
Harris menyebut pihaknya siap membuktikan pernyataannya itu di pengadilan. Dia kembali menegaskan jika barang pribadi Sandra itu berasal dari pekerjaannya sebagai artis.
“Kerja dari ibu SD, tapi petugas sita juga. Nanti kita buktikan sama-sama di pengadilan apakah itu terlibat terkait dengan perbuatan HM atau tidak. Pastinya beliau keberatan, tapi karena beliau kooperatif, beliau bilang enggak apa-apa kita buktikan di pengadilan,” jelasnya.
Sementara terkait penyitaan mobil mewah, Harris memastikan kepemilikannya bukan atas nama Sandra Dewi. Meski salah satu mobil tersebut memiliki nomor polisi B-883-SDW.
“Bukan, semua mobil tidak ada atas nama ibu Sandra Dewi. Cuman itu memang pemberian dari Pak HM,” jelasnya.
Kasus korupsi yang melibatkan Harvey segera memasuki tahap persidangan. Selama tiga bulan lebih bergulir, Harris menyebut kondisi Harvey dalam keadaan baik.
“Cukup baik. Sama-sama kita lihat tadi kan segar. Cukup baik, dia siap untuk dibawa ke persidangan nanti. Bukti-bukti semua kita harus siapkan. Nanti tunggu di persidangan saja. Kita akan buka semua bukti-bukti,” tutupnya.