Jakarta (Lampost.co)– Proses persidangan kasus KDRT Armor Toreador kepada Cut Intan Nabila berlangsung di Pengadilan Negeri Cibinong hingga pukul 16.40 WIB. Selesai memberikan kesaksian wajah Intan terlihat sembap.
Kuasa hukum Cut Intan Nabila, Ana Sofa Yuking, menjelaskan apa yang terjadi di dalam ruang sidang. “Ya agenda pemeriksaan saksi korban ada Intan, kemudian ada saksi sepupu. Irma pembantu rumah tangga, ada tiga saksi. Intinya, Intan sebagai korban di tanya peristiwa persisnya seperti apa, beberapa kali. Apa yang Intan derita pada KDRT ini,” kata kuasa hukum, Cut Intan Nabila, Ana Sofa Yuking.
Cut Intan Nabila mengaku sedih ketika kembali melihat video KDRT Armor kepada dirinya. Tangis mantan atlet anggar itu pecah ketika menceritakan perasaannya.
Baca juga: Cut Intan Nabila Siapkan Mental Jalani Sidang KDRT
“Alhamdulillah tadi sih lancar. Cuma masih sedih melihat lagi soalnya menyaksikan videonya. Nggak grogi, lebih ke trauma melihat video itu,” ucap Cut Intan Nabila menangis.
“Karena memutar dari awal. Jadi memang terbawa suasana mengingat lagi, mudah-mudahan sidang berikutnya lebih bisa menyiapkan mental lebih baik,” ungkapnya.
Cut Intan Nabila juga sempat terpancing emosinya karena pertanyaan kuasa hukum Armor Toreador. Kuasa hukum Cut Intan Nabila menilai kuasa hukum Armor terlalu bertele-tele.
“Dari hakim, JPU, sangat objektif menanyakan peristiwa itu mencocokkan dengan BAP dan berkas perkara. Hanya saja kita emosi karena seakan kuasa hukum Armor bertele-tele. Menanyakan sesuatu yang tidak ada korelasinya dari korban dan menurut kami pertanyaan itu tidak memiliki rasa empati terhadap korban. Terhadap kami, saya sangat menyesal karena ada pertanyaan yang bertele-tele dan seakan tidak punya empati,” kata Ana.
Pihak Cut Intan Nabila merasa aneh ketika pihak Armor Toreador seolah ingin menunjukkan pertengkaran yang terjadi dengan kliennya adalah hal wajar.
“Ya ingin menggambarkan kekerasan ini bukan karena sesuatu yang ada di gambar dan melihat langsung oleh orang. Ini sempat lihat dan hakim sudah melihat miris melihat video ini. Seakan perbuatan ini wajar kan aneh sekali,” tegas Ana Sofa Yuking