Jakarta (Lampost.co)— Musisi Riefian Fajarsyah atau yang akrab dengan sapaan Ifan Seventeen akhirnya angkat bicara soal pengangkatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN).
Vokalis band Seventeen itu mengaku yang menunjuk langsung oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tanpa melalui proses seleksi terbuka atau fit and proper test.
Ifan mengungkapkan bahwa ia pertama kali yang menghubungi oleh pihak Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan oleh Erick Thohir. Menurut Ifan, penunjukan tersebut melakukannya secara langsung melalui panggilan telepon.
Baca juga: Fakta-Fakta Isi Gugatan Musisi Tanah Air Atas UU Hak Cipta ke MK
“Ada salah satu orang dari Kementerian BUMN yang menunjuk. Awalnya menelepon, menghubungi. Terus menunjuk saya jadi Direktur Utama di PFN,” ujar Ifan.
Tepis Kaitan dengan Presiden Prabowo
Di tengah kontroversi yang beredar, muncul spekulasi bahwa pengangkatan Ifan Seventeen berkaitan dengan kedekatannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Spekulasi ini mencuat lantaran Ifan Seventen terkenal sebagai salah satu tim sukses Prabowo pada masa Pilpres 2024. Bahkan, ia pernah menciptakan lagu bertajuk “Pernah di Sana” yang menggunakan sosok Prabowo sebagai model video klip.
Namun, Ifan membantah adanya keterlibatan Prabowo dalam proses pengangkatannya. “Wah, kalau itu aku juga nggak tahu. Tidak (di hubungi pihak Prabowo). Jadi (yang telepon) langsung dari teman-teman di Kementerian BUMN,” jelasnya.
Ifan juga mengklarifikasi bahwa lagu “Pernah di Sana” tidak secara khusus menggambarkan kisah hidup Prabowo. Hal ini melainkan merupakan refleksi dari pengalaman hidup secara umum. “Waktu itu kenapa aku mengidekan Pak Prabowo karena kita tahu Presiden Republik Indonesia kita pada saat ini sudah melewati kekalahan yang berulang kali,” tambahnya.
Reaksi Publik dan Polemik Kapabilitas
Keputusan pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN mendapat tanggapan negatif dari masyarakat. Banyak warganet yang mempertanyakan kapabilitas Ifan sebagai pemimpin perusahaan film negara. Mengingat latar belakangnya sebagai musisi tanpa pengalaman signifikan di dunia perfilman atau manajemen BUMN.
“Enak ya langsung telepon dan di tunjuk nggak pakai fit and proper test,” tulis seorang warganet di media sosial.
“Kalau guru honorer mau jadi ASN tesnya sulitnya bukan main, tapi ini kok bisa langsung jadi Dirut?” protes yang lain.
PFN dari Jaya hingga Berbenah
PT Produksi Film Negara (PFN) merupakan BUMN yang bergerak di bidang produksi dan distribusi film. Dulu, PFN terkenal sebagai rumah produksi film-film edukasi dan dokumenter pada era Orde Baru.
Namun, seiring berkembangnya industri perfilman nasional, PFN sempat meredup dan kini tengah berupaya bangkit dengan menggandeng berbagai pihak untuk kembali produktif.
Pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN diharapkan membawa angin segar dalam revitalisasi BUMN perfilman ini. Namun, publik tetap berharap bahwa keputusan ini bareng dengan program kerja yang konkret dan profesionalisme tinggi agar bisa mengangkat kembali nama besar PFN.