• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Sabtu, 27/09/2025 14:07
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Hiburan

Tompi Soroti Sistem Royalti LMK yang Buram

Tompi dan musisi lain tuntut perubahan. Digitalisasi jadi solusi yang didorong.

EffranbyEffran
28/08/25 - 17:18
in Hiburan
A A
Tompi. Instagram

Tompi. Instagram

Jakarta (Lampost.co) — Musisi Tompi menyoroti sistem royalti Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) di Indonesia. Ia menyebut sistemnya tidak transparan dan bermasalah. Polemik royalti musik memanas belakangan ini.

Tompi dan musisi lain tuntut perubahan. Digitalisasi jadi solusi yang didorong. Berikut fakta lengkap di balik kritiknya.

Kritik Tompi terhadap Sistem LMK

Tompi sebut LMK gagal mengelola royalti dengan jelas. Sistem pengumpulan royalti buram dan LMK tidak menunjukkan data akurat. Tompi juga mempertanyakan perhitungan dan pembagian royalti. Ketidakjelasan itu buat musisi frustrasi. Polemik itu bukan hal baru.

Pembiaran Berlarut di Industri Musik

Tompi ungkap adanya pembiaran dalam sistem royalti. Ia menyebut itu terjadi sejak lama. Narasi kesejahteraan musisi hanya kedok. Realitanya, sistem rugikan pencipta lagu.

Tompi kritik pembiaran yang membingungkan. Hal itu memicu ketidakpuasan di kalangan musisi. Krisis royalti akhirnya meledak baru-baru ini.

Regulasi Royalti di Indonesia

UU Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 atur royalti. LMK dan LMKN mengelola pembayaran kolektif. Sistem blanket license jadi standar. Namun, musisi nilai sistem itu tidak adil. Nominal royalti sering tak sesuai harapan. Penyanyi bayar royalti untuk lagu sendiri. Ketidakadilan itu mendorong musisi cari alternatif.

Musisi Cari Solusi Alternatif

Beberapa musisi menolak sistem blanket license. Anji gunakan direct license sejak Desember 2023. Sistem itu lebih transparan dan langsung.

Tompi juga mendukung langkah serupa untuk perbaikan. Ia ingin royalti adil bagi semua pihak. Musisi lain ikut menyuarakan perubahan sistem. Direct license jadi opsi menarik.

Dorongan Digitalisasi Royalti

Tompi dukung digitalisasi pengelolaan royalti. Ia sebut teknologi permudah transparansi. Indra Lesmana juga kritik blanket license. Ia sebut sistem itu ketinggalan zaman. Perkembangan digital ubah cara karya yang rilis. Digitalisasi tawarkan data akurat dan efisien. Musisi harap sistem itu segera diterapkan.

Dukungan dari Musisi Lain

Indra Lesmana ungkap ketidakpuasan di Instagram Story. Ia menyebut blanket license tidak relevan lagi. Musisi lain seperti Ari Lasso setuju. Mereka mengalami ketidakadilan serupa. Digitalisasi jadi solusi yang banyak pihak dukung. Uji materi UU Hak Cipta di MK perkuat wacana itu.

Langkah Pemerintah dan LMKN

LMKN kini jadi pusat pengelolaan royalti. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad umumkan itu. Pertemuan di Senayan pada 21 Agustus 2025 hasilkan kesepakatan. LMKN akan audit royalti untuk transparansi. Revisi UU Hak Cipta juga sedang disusun. Proses itu targetkan selesai dalam dua bulan.

Dasco imbau masyarakat dan pelaku usaha tetap tenang. Ia pastikan aktivitas putar lagu aman. Tidak ada pungutan royalti selama revisi berlangsung. Langkah itu menciptakan iklim musik yang kondusif. Pemerintah dorong penyelesaian damai. Audit LMKN jadi langkah awal perbaikan sistem.

Tags: LMKLMKNroyalti musiksistem royaltitompitransparansi royaltiUU Hak Cipta
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Gigi Hadid

Zayn Malik Hadiri Ulang Tahun Khai, Gigi Hadid Klarifikasi Isu Absennya Sang Ayah

byNana Hasan
26/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Gigi Hadid akhirnya memberikan klarifikasi tentang isu absennya Zayn Malik pada ulang tahun ke-5 putri mereka, Khai....

Avatar: Fire and Ash

Sinopsis dan Jadwal Avatar: Fire and Ash, Pertarungan Besar Pandora Segera Dimulai

byNana Hasan
26/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Film Avatar: Fire and Ash siap tayang pada 19 Desember 2025 di seluruh bioskop dunia. Film ini...

film Keadilan

Film Keadilan Rilis Poster, Rio Dewanto Acungkan Pistol ke Reza Rahadian

byNana Hasan
26/09/2025

Jakarta (Lampost.co) - Film Keadilan (The Verdict) resmi merilis poster dan trailer perdana. Poster memperlihatkan adegan dramatis Rio Dewanto mengacungkan...

Load More
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.