Jakarta (Lampost.co) – Uya Kuya tetap aktif menjalankan program warga meski resmi nonaktif dari DPR RI sejak 1 September 2025. Presenter sekaligus mantan anggota DPR ini menunjukkan komitmennya melalui berbagai kegiatan sosial di tengah masyarakat.
Poin Penting
- Uya Kuya tetap jalankan program warga meski nonaktif dari DPR RI. Ia bersama istrinya, Astrid, turun langsung melakukan penyuluhan.
- Uya Kuya sempat menjadi sorotan publik usai videonya viral di sidang MPR RI.
- Dinonaktifkan dari DPR pada 31 Agustus 2025 bersama empat rekannya.
Pada 22 September 2025, Uya Kuya bersama istrinya, Astrid, terlihat melakukan penyuluhan bagi warga. Astrid sendiri masih menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta sehingga keduanya sering turun langsung.
Baca juga : Sinopsis dan Jadwal Tayang Film Agak Laen 2: Menyala Pantiku! Ini Pemeran dan Fakta Menarik
Dalam acara itu, Uya menegaskan tekadnya untuk menyelesaikan program pembangunan septic tank bagi warga RW 9. Ia menyatakan, meski statusnya nonaktif, ia tetap berupaya menuntaskan amanah yang telah ia mulai.
“Walaupun saya kena masalah, saya tetap menyelesaikan program ini,” kata Uya Kuya di depan warga. Keduanya bahkan terlihat menahan air mata saat meminta maaf kepada masyarakat yang hadir.
“Nggak usah khawatir, saya tetap bagian dari kalian. Saya mohon maaf jika mengecewakan,” lanjutnya penuh haru. Warga pun memberikan dukungan moral, berharap Uya tetap tegar menghadapi masalah.
Seorang ibu menyampaikan doa agar Uya bisa melewati ujian tersebut dengan baik.
Uya Kuya menjawab dengan ucapan terima kasih dan berharap dukungan masyarakat terus mengalir.
Uya Kuya sebelumnya menjadi sorotan publik setelah videonya berjoget di sidang MPR RI viral di media sosial. Walau sudah membuat klarifikasi, ia tetap menerima kritik tajam dari warganet.
Situasi semakin panas ketika video lawas Uya Kuya diedit dengan narasi hoaks tentang gaji anggota DPR. Konten tersebut memicu kemarahan publik hingga memuncak pada demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025.
Puncak konflik terjadi setelah meninggalnya seorang pengemudi ojek online pada 28 Agustus 2025.
Aksi massa berujung penjarahan rumah sejumlah pejabat termasuk kediaman Uya Kuya pada 30 Agustus 2025.
Sehari kemudian, Uya Kuya dinonaktifkan sebagai anggota DPR bersama empat rekannya.
Namun ia tetap melanjutkan program sosialnya sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.