Jakarta (Lampost.co) – Film horor Waktu Maghrib 2 siap tayang di bioskop mulai 28 Mei 2025. Film ini melanjutkan kisah teror Waktu Maghrib yang dirilis dua dekade lalu.
Poin Penting
- Waktu Maghrib 2 tayang 28 Mei 2025, lanjutan film pertama
- Jin Ummu Sibyan bangkit karena energi negatif dari karakter remaja
- Tradisi desa jadi latar kuat cerita horor ini
- Emosi, dendam, dan trauma jadi pemicu utama konflik
- Film garapan Sidharta Tata kembali angkat horor khas budaya Jawa
Sutradara Sidharta Tata kembali hadirkan cerita horor desa Jawa yang kental dengan nuansa mistis dan lokalitas budaya.
Sinopsis Film Waktu Maghrib 2
Cerita berlatar di Desa Giritirto, dua puluh tahun setelah peristiwa mencekam dalam film pertama. Trauma lama pun kembali terbuka.
Kisah dimulai saat Yogo dan Endro, dua anggota cadangan tim sepak bola, melampiaskan amarah saat waktu maghrib.
Karena kesal disalahkan, mereka mengucap sumpah serapah. Tanpa disadari, kemarahan itu membangkitkan kekuatan gelap.
“Kami nyumpah-nyumpahin aja karena kesel,” ujar Muzakki Ramdhan yang memerankan Endro, dalam sesi wawancara eksklusif.
Tak hanya itu, Wulan, karakter yang diperankan Anantya Kirana, juga berkontribusi pada kebangkitan makhluk gaib.
Ia merasa terganggu dengan kehadiran Yogo di rumahnya, lalu mengucap kalimat penuh kemarahan saat senja.
“Dia lagi ngejar beasiswa, tapi malah diganggu. Kesalnya sampai nyumpahin juga,” ungkap Anantya.
Gabungan amarah dari ketiganya cukup kuat untuk memanggil kembali Jin Ummu Sibyan, sosok gaib yang peka terhadap energi negatif.
Makhluk ini sangat sensitif terhadap makian, terutama saat maghrib. Tradisi desa pun kembali menjadi pengingat penting.
Larangan keluar rumah saat maghrib, serta perintah untuk tidak berkata buruk, menjadi pesan utama dalam cerita ini.
“Kami harusnya salat maghrib, tapi karena bandel, kami pulang. Dan itu jadi awal malapetaka,” kata Muzakki.
Menariknya, karakter Adi dari film pertama kembali muncul sebagai orang dewasa yang kini membantu anak-anak di desa.
“Adi punya dendam pribadi ke Jin Ummu Sibyan karena teman-temannya dulu dibunuh,” tambah Anantya.
Melalui Waktu Maghrib 2, Sidharta Tata tidak hanya hadirkan teror. Ia juga menghubungkan masa lalu dengan konflik remaja masa kini.
Kekuatan emosional, budaya lokal, dan ketegangan psikologis berpadu menciptakan film horor yang siap menggetarkan bioskop Indonesia.