Jakarta (Lampost.co)— Palembang tengah meramaikan oleh polemik yang melibatkan influencer terkenal, Willie Salim.
Kontroversi ini bermula dari kontennya yang menampilkan aksi memasak rendang sebanyak 200 kilogram di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.
Dalam video tersebut, Willie menyebut bahwa rendang yang sedang dimasak tiba-tiba “hilang” karena di serbu warga sebelum sempat matang. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari masyarakat setempat yang merasa tersinggung.
baca juga: Guru dan Murid Dilarang Bikin Konten Medsos di Sekolah
Protes dari Warga dan Tokoh Palembang
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, serta sejumlah tokoh Palembang. Termasuk artis senior Helmi Yahya, turut mengkritik pernyataan Willie. Mereka menganggap bahwa konten tersebut berpotensi mencoreng citra warga Palembang dan menimbulkan kesalahpahaman di mata publik.
Kesultanan Palembang Darussalam pun turun tangan dengan mengeluarkan maklumat berisi tuntutan kepada Willie Salim agar segera bertanggung jawab atas ucapannya.
Dalam pernyataannya, Sultan Palembang Darussalam, Raden Muhammad Fauwas Diradja, menegaskan tiga tuntutan utama yang harus dipenuhi oleh Willie Salim:
Permintaan Maaf Secara Langsung
Kesultanan meminta Willie untuk memberikan klarifikasi secara jujur dan meminta maaf kepada warga Palembang. Permintaan maaf ini tidak cukup hanya menyampaikan melalui video di media sosial, melainkan harus melakukan secara langsung dalam rapat adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Selain permintaan maaf, Willie juga mendapat tuntutan untuk mengikuti prosesi adat Melayu Palembang, yakni tradisi Tepung Tawar.
Tradisi ini merupakan bentuk doa selamat dan ungkapan rasa syukur dalam budaya Palembang. Menurut Kesultanan, tindakan Willie di anggap sebagai “Cempalo Mulut,” istilah dalam adat Melayu Palembang yang berarti ucapan yang tidak pada tempatnya atau menyinggung perasaan masyarakat.
Menghapus Seluruh Konten Kontroversial
Willie juga di minta untuk menghapus seluruh video terkait aksi memasak dan makan rendang di BKB Palembang dari semua platform media sosial. Termasuk YouTube, Instagram, Facebook, dan media lainnya. Kesultanan menilai bahwa konten tersebut mengandung unsur hinaan. Perundungan, dan merendahkan masyarakat Palembang.
Sanksi Larangan Masuk Palembang
Sebagai bentuk ketegasan, Kesultanan Palembang Darussalam mendukung langkah hukum yang mungkin diambil oleh masyarakat setempat terhadap Willie Salim. Jika tuntutan ini tidak ia penuhi, Kesultanan menyatakan bahwa Willie akan di haramkan untuk menginjakkan kaki di wilayah Palembang seumur hidupnya.
“Jika Willie tidak memenuhi tuntutan kami, maka ia akan di kutuk dan haram menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya,” tegas Sultan Palembang.
Dampak Besar bagi Willie Salim
Kontroversi ini tentu membawa dampak besar bagi Willie Salim. Sebagai seorang influencer dengan jutaan pengikut, reputasinya kini tengah ia pertaruhkan. Banyak netizen yang kini turut berkomentar di media sosial, ada yang mendukung Willie, namun tak sedikit pula yang mengecamnya.
Beberapa warganet meminta Willie segera menyelesaikan masalah ini dengan baik, sementara yang lain menganggap bahwa tindakan Kesultanan dan warga Palembang terlalu berlebihan.