Bandar Lampung (Lampost.co) — Polres Lampung Barat terus melakukan investigasi terhadap kasus pembakaran kantor Balai TNBBS. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui pelaku, dan penyebab masyarakat melakukan tindakan tersebut.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, mengungkapkan saat ini kepolisian telah memeriksa enam orang paska kejadian tersebut. Ke enam orang itu hanya berstatus saksi untuk dimintai keterangan kronologi dan penyebab kejadian.
“Keenam orang tersebut yang kami periksa sebagai saksi adalah orang yang dipandang mengerti terkait pembakaran tersebut,” ungkapnya, Jumat, 15 Maret 2024.
Umi menambahkan untuk menjaga situasi tetap kondusif di lokasi, polisi menyiagakan sejumlah personel di lokasi. Ia berharap masyarakat tidak kembali terpancing provokasi yang dari pihak-pihak tak bertanggungjawab.
Polisi menduga ada oknum yang melakukan provokasi masyarakat untuk melakukan pengrusakan terhadap kantor Balai TNBBS. Dengan demikian, kepolisian masih terus melakukan investigasi untuk mengetahui provokator.
Pembakaran itu sendiri terduga akibat ada warga yang mendapat serangan harimau saat sedang berada di hutan kawasan. Peristiwa itu membuat masyarakat geram dan mudah terprovokasi.
“Sekarang kami sudah membentuk tim satgas bersama Balai TNBBS untuk mencari harimau yang menyerang warga itu,” kata dia.
Tim Satgas itu terdiri dari 20 personel kepolisian dan 5 petugas Balai TNBBS. Tim melakukan penyusuran di area TNBBS mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Sebelumnya, Pembakaran Kantor Polhut Balai Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) TNBBS Resort Suoh oleh massa hingga saat ini masih dalam penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Lambar, Iptu Juherdi Sumandi mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui sebab terjadinya aksi demo hingga menimbulkan pengerusakan dan pembakaran kantor Polhut.
Sampai hari ini pihaknya sudah memanggil sembilan orang untuk jelaskan keterangan sebagai saksi terkait aksi demo itu.