Jakarta (Lampost.co): Permintaan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri agar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku, AKBP Rossa Purbo Bekti menemuinya, jangan menjadi salah tafsir dan takut.
“Pernyataan Megawati agar AKBP Rossa bertemu dengannya harusnya sebagai permintaan dari tokoh bangsa, mantan presiden RI. Sehingga tidak perlu KPK takut bertemu karena anggapan conflict of interest jabatannya selalu Ketum Partai, namun cermin transparansi dan akuntanbilitas,” kata eks penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap, Senin (8/7).
Meski permintaan itu sah, harus ada persetujuan pimpinan KPK.
“(Saya) berharap permintaan tersebut akan mendapat persetujuan KPK karena pimpinan KPK yang akan memutuskan,” ujar Yudi.
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK itu menilai pertemuan AKBP Rossa dengan Megawati dapat meredam isu miring perburuan Harun Masiku. Kasus itu kerap mendapat anggapan penuh politisasi.
“Pertemuan Megawati dan AKBP Rossa Purbo Bekti penting untuk meredakan isu-isu bahwa perburuan Harun Masiku. Politis karena memang ini murni penegakan hukum. Sebab kasus suap Komisioner KPU sampai kapanpun tidak akan selesai tanpa tertangkapnya Harun Masiku,” kata Yudi.
Megawati mengungkap keinginan bertemu dengan Rossa. Karena Rossa telah menyita ponsel Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto saat menjalani pemeriksaan KPK.
“Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku,” kata Megawati dalam acara di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat 5 Juli 2024.