Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung merilis hasil kinerja selama 2023. Rilis tersebut menunjukkan angka kejahatan di Lampung mengalami lonjakan yang signifikan dalam satu tahun terakhir.
Tercatat total kasus kejahatan selama 2023 berjumlah 7.562 kasus. Angka tersebut 41 persen lebih tinggi dari jumlah kasus di 2022 yang hanya 5.339 kasus.
Kemudian ada 8.883 kasus kejahatanan yang diselesaikan. Jumlah itu meningkat 215 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 2.821 kasus.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, mengungkapkan lonjakan kasus kejahatan jalanan itu disebabkan maraknya tawuran yang dilakukan gangster atau geng motor. Selain itu, peningkatan itu juga menunjukkan kinerja kepolisian yang meningkat.
Menurutnya, kepolisian sudah berupaya maksimal dalam mengantisipasi terjadinya kejahatan jalanan terlebih tawuran. Namun Helmy mengatakan, butuh keterlibatan masyarakat khususnya para orang tua untuk mengurangi kejadian tawuran ke depan.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri, para orang tua harus turut terlibat dengan memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya,” ungkapnya, Senin, 1 Januari 2024.
Kejahatan menonjol lainnya yang mengalami peningkatan adalah penyalahgunaan senjata api. Selama 2023, pihaknya mencatat 124 kasus penyalahgunaan senjata api, naik 343 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 28 kasus.
Lalu, kasus kejahatan orientasi gender dan kelompok rentan juga meningkat dari 360 kasus pada 2022 menjadi 966 kasus di 2023. Jumlah kasus yang terlesaikan berjumlah 670, meningkat 167 persen dari tahun 2022.
“Peningkatan jumlah kejahatan ini menunjukkan banyak kasus yang ditangani dan diselesaikan kepolisian,” jelasnya.
Selain itu, Polda Lampung juga berhasil mengungkap 1.141 kasus kejahatan Narkoba dengan 1.662 tersangka selama 2023. Angka tersebut turun dari tahun sebelumnya yakni 2.084 tersangka dari 1.516 kasus yang berhasil diungkap.
Nurjanah