• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Rabu, 19/11/2025 19:05
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Hukum

Kontroversi Revisi UU TNI: PBNU dan Yenny Wahid Soroti Hal Tak Masuk Akal

Lembaga seperti MA dan Kejaksaan Agung membutuhkan kompetensi hukum yang sangat tinggi.

Sri AgustinabySri Agustina
17/03/25 - 15:59
in Hukum, Nasional
A A
Revisi UU TNI

Revisi UU TNI. (Metrotv)

Jakarta (Lampost.co)–Giliran PBNU menyoal pembahasan Revisi Undang-Undang TNI (UU TNI)  yang ternilai tak masuk akal soal posisi di MA dan Jaksa Agung.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali menyoroti wacana pengisian lima jabatan sipil oleh prajurit aktif TNI tanpa harus mengundurkan diri atau pensiun. Jabatan tersebut meliputi posisi strategis, termasuk Mahkamah Agung (MA) dan Jaksa Agung.

Savic Ali menilai kebijakan tersebut tidak masuk akal karena lembaga seperti MA dan Kejaksaan Agung membutuhkan kompetensi hukum yang sangat tinggi. Sedangkan TNI tidak dipersiapkan untuk tugas tersebut. Ia juga menyayangkan pembahasan revisi ini dilakukan secara tertutup di Fairmont Hotel, Jakarta, Sabtu, 15 Maret 2025.

Baca Juga: Revisi UU TNI Dikritik, YLBHI dan Koalisi Masyarakat Sipil Soroti Ancaman Demokrasi

“Saya kira itu tidak masuk akal bahwa Kejaksaan Agung dan Mahkamah Agung butuh kompetensi hukum yang sangat tinggi dan TNI tidak dididik untuk ke sana,” ujar Savic Ali.

Ia mengakui beberapa jabatan sipil seperti Badan SAR Nasional serta BNPB masih bisa memungkinkan. Mengingat adanya justifikasi yang relevan. Namun, ia tetap menegaskan bahwa penempatan prajurit aktif di posisi seperti Jaksa Agung dan MA bertentangan dengan prinsip pemerintahan yang baik.

“Tapi saya kira itu adalah kemunduran dari semangat good governance, pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang demokratis. Dan ini bertentangan dengan spirit reformasi tahun 1998,” lanjutnya seperti melansir NU Online.

Tetap Fokus pada Pertahanan

Pendapat senada dari Direktur Wahid Foundation, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid. Menurutnya, TNI selama ini sudah menunjukkan semangat untuk tidak terlibat dalam ranah sipil dan politik secara langsung. Ini merupakan langkah positif dalam sistem demokrasi.

“Rakyat mengapresiasi itu. Kita berharap TNI bisa fokus berkonsentrasi dalam persoalan pertahanan negara dan tidak tergoda untuk masuk ke ranah-ranah sipil, karena itu bisa membawa kerancuan dalam kualitas berdemokrasi kita,” ujar Yenny.

Ia juga menekankan jika seorang prajurit aktif ingin menduduki jabatan sipil, maka seharusnya mereka menanggalkan status sebagai anggota TNI. Yenny menilai penting untuk mengklarifikasi standar yang berlaku dalam pengisian jabatan sipil oleh anggota TNI.

“Kita minta klarifikasi, kok ada standar-standar yang berbeda untuk jabatan sipil dengan jabatan-jabatan yang TNI miliki? Mana jabatan yang membuat seseorang dapat menanggalkan posisinya sebagai anggota TNI aktif dan mana yang tidak? Ini yang saya rasa sebagai masyarakat sipil harus kritisi,” tegasnya.

Dengan adanya kritik dari berbagai elemen masyarakat, revisi UU TNI ini menjadi sorotan publik. Wacana ini juga berpotensi memicu perdebatan terkait batasan peran TNI dalam pemerintahan sipil. Serta dampaknya terhadap demokrasi di Indonesia.

Tags: demokrasiGoodGovernanceJAKSAAGUNGMahkamahAgungPBNUReformasi98revisi UU TNITNIYennyWahid
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh.(MI/Devi Harahap)

Rekrutmen CPNS 2026, Ini Informasinya

byTriyadi Isworoand1 others
19/11/2025

Jakarta (Lampost.co) – Pembukaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2026 masih menunggu usulan formasi dari kementerian, pemerintah provinsi...

film mengejar restu

Film Mengejar Restu Hadirkan Potret Perempuan Tangguh dan Konflik Keluarga yang Mengharukan

byNana Hasan
19/11/2025

Jakarta (Lampost.co) - Bahagia Pictures akhirnya merilis trailer, poster utama, dan soundtrack Film Mengejar Restu. Peluncuran ini menghadirkan gambaran awal...

Nikita mirzani dan Reza Gladys

Saling Gugat Ratusan Miliar, Nikita Mirzani dan Reza Gladys Dijadwalkan Bertemu dalam Mediasi Penting

byNana Hasan
19/11/2025

Jakarta (Lamposr.co) - Mediasi perkara antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys kembali menemui jalan terjal. Kedua pihak terus menolak proposal...

Berita Terbaru

Kurikulum Cinta Tanamkan Lima Nilai Utama
Humaniora

Kurikulum Cinta Tanamkan Lima Nilai Utama

byWandi Barboyand1 others
19/11/2025

Bandar Lampung (Lampost.co): Kabid Penmad Kanwil Kemenag Lampung, Ahmad Rifai mengungkapkan, kurikulum cinta saat ini sudah teraplikasi ke semua madrasah...

Read moreDetails
Kemenag Lampung Perkuat Digitalisasi

Kemenag Lampung Perkuat Digitalisasi

19/11/2025
Pemda Diminta Siaga Penuh Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Pemda Diminta Siaga Penuh Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi

19/11/2025
Kurikulum Cinta Cegah Kekerasan di Madrasah

Kurikulum Cinta Cegah Kekerasan di Madrasah

19/11/2025
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Zudan Arif Fakrulloh.(MI/Devi Harahap)

Rekrutmen CPNS 2026, Ini Informasinya

19/11/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.