Bandar Lampung (Lampost.co)– Laporan terkait anak di Komnas Perlindungan Anak (KPA) Bandar Lampung terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Tercatat ada 235 laporan yang KPA terima sejak 2020 hingga akhir 2024.mdi KPA Bandar Lampung di Tanjungkarang Barat, Selasa, 31 Desember 2024
Ketua KPA Bandar Lampung, Ahmad Apriliandi mengungkapkan, di tahun 2024 sendiri ada 77 laporan yang pihaknya terima. Laporan paling banyak berkaitan dengan akses pendidikan yakni 29 laporan. Selanjutnya 16 kasus pencabulan dan 15 kasus sengketa anak.
Baca juga: Pria di Lampung Tengah Cabuli Anak Kandung, Tiri dan Keponakannya
“Ada juga kasus bullying di sekolah, kekerasan, kenakalan remaja, serta anak bermasalah dengan hukum.” ungkapnya di kantor KPA Bandar Lampung di Tanjungkarang Barat, Selasa, 31 Desember 2024.
Jumlah laporan yang KPA setempat terima meningkatkan cukup signifikan bila membandingkan tahun 2023 lalu yang hanya 50 laporan. Kemudian, pada 2022 pihaknya hanya menerima 48 laporan, lalu 34 laporan di 2021, dan 26 laporan di 2020.
Secara umum dalam 5 tahun terakhir, kasus pencabulan mendominasi laporan di KPA yakni sebanyak 62 kasus. Selanjutnya laporan banyak yang diterima yakni hak pendidikan 59 kasus, sengketa anak 45 kasus, dan 32 kasus kekerasan terhadap anak.
“Kalau kita lihat kurvanya memang naik, tapi mungkin salah satu faktornya juga karena masyarakat sudah banyak mengetahui akses layanan perlindungan terhadap anak,” jelasnya.
Keterbukaan Masyarakat Meningkat
Sementara itu, Komisioner Pemantauan Hak Anak KPA, Ahmad Yani menambahkan, banyaknya laporan itu menunjukkan masyarakat yang semakin terbuka. Masyarakat Bandar Lampung sudah banyak yang paham hal-hal yang tergolong kekerasan.
Selain tingginya kesadaran, akses yang terbuka terkait perlindungan anak juga mendorong masyarakat untuk melaporkan setiap kejadian yang berkaitan dengan hak anak. Pihaknya berharap hal tersebut dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak di masa depan.
“Dengan kondisi masyarakat yang semakin sadar, harapan kami tingkat kasus kekerasan anak di Bandar Lampung akan semakin menurun,” ujarnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News