Bandar Lampung (Lampost.co) — Kasat Res Narkoba Bandar Lampung, Kompol Gigih Andri Putranto membantah ada tahanan yang meninggal. Ia mengatakan, tidak ada tahanan narkoba yang meninggal pada 15 Juni 2024 lalu. Bahkan ia mengatakan tidak memiliki tahanan bernama Adam (AF).
.
“Nggak ada tahanan atas nama Adam,” katanya, Kamis, 4 Juli 2024.
.
Kemudian Gigih juga menjelaskan, tidak ada tahanan bernama Ari yang tertangkap bersama AF. Ia menyampaikan, informasi itu tidak benar. “Itu hoax,” singkatnya.
.
Baca Juga : https://lampost.co/kriminal/tahanan-satres-narkoba-polresta-meninggal-dunia/
.
Sebelumnya terberitakan, tahanan Satres Narkoba Polresta Bandar Lampung, AF (22) meninggal dunia, Sabtu, 15 Juni 2024. Padahal korban baru tertangkap pada Jumat, 14 Juni sekitar pukul 24.00 WIB.
.
Orang tua korban, Nurhayati mengungkapkan, ia baru tahu penangkapan AF pada pukul 09.00 WIB, Sabtu, 15 Juni 2024. Korban berada pada RS Bhayangkara masih hidup dalam keadaan terborgol.
.
Saat itu AF mengaku kelaparan kepada sang ibu dan menceritakan kejadian yang teralaminya. AF pun mengatakan pada ibunya akan menjalani operasi. “AF cerita sama saya. Ia dipaksa ikut oleh Ari (residivis) pergi naik mobil sebelum akhirnya tertangkap polisi pada wilayah Tegineneng,” katanya.
.
Nurhayati mengatakan, Ari adalah warga yang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Ia mengetahui Ari pernah menjadi tahan karena narkoba. Menurutnya, AF dipaksa oleh Ari untuk menelan sabu miliknya untuk menghindari polisi.
.
Saat di RS Bhayangkara kondisi AF semakin buruk. Kemudian melemah karena ada penyumbatan pada saluran pencernaan akibat menelan plastik berisi sabu. Tubuh AF pun tiba-tiba kejang-kejang pada rumah sakit dan meninggal dunia.
.
“Saat saya ke rumah sakit (AF) belum mendapatkan penanganan masih berdiri dengan tangan terborgol,” katanya.
.
Kemudian ia menambahkan, selain kejang AF juga sempat mengeluarkan darah dari mulutnya sebelum meninggal. Namun menurutnya tidak ada luka-luka yang tertemukan pada tubuh AF.