Sukadana (Lampost.co) — Demam berdarah dengue (DBD) mengakibatkan dua warga Lampung Timur meninggal pada Februari 2024. Penyebaran penyakit dari nyamuk aedes aegypti tersebut mencapai 59 kasus hingga 13 Februari.
Kabid Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lampung Timur, Syaiful Burhan, menjelaskan terdapat 59 kasus DBD dengan dua di antaranya meninggal.
“Pasien berasal dari Kecamatan Way Jepara dan Adirejo Jabung,” kata Syaiful, kepada Lampost.co, Minggu, 18 Februari 2024.
Namun, dia menilai pasien meninggal itu tidak murni karena DBD. Sebab, korban tersebut juga memiliki riwayat penyakit lain. “Berdasarkan pemeriksaan ternyata memiliki penyakit lainnya, seperti kencing manis,” ujar dia.
Menurutnya, tingginya kasus DBD saat ini akibat beberapa faktor, salah satunya musim hujan.
“Hampir di setiap daerah kasus DBD meningkat. Untuk itu, masyarakat harus membatasi populasi nyamuk aedes aegypti dengan 3M plus agar tempat perindukan dapat hilang,” ujarnya.
Apalagi semua kecamatan di Lampung Timur memang daerah endemis infeksi dengue. Kemudian dua wilayah Puskesmas juga menunjukkan peningkatan kasus dua kali atau lebih dibandingkan tahun lalu.
“Peningkatan kasus di Puskesmas Way Jepara dan Puskesmas Karya Tani Kecamatan Labuhan Maringgai,” kata dia.
Effran