Bandar Lampung (Lampost.co) — Pendaftar jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) Universitas Lampung (Unila) yang mendaftar beasiswa KIP-Kuliah mulai menjalani seleksi wawancara di Gedung Aula Fakultas Pertanian, Kamis, 18 April 2024.
Wakil rektor bidang kemahasiswaan dan alumni Unila, Anna Gustina Zainal, mengatakan seleksi beasiswa KIP-Kuliah jalur SNBP diikuti 898 pendaftar.
Peserta dalam tahapan wawancara akan menghadapi serangkaian pertanyaan tim seleksi. Tahapan itu dengan melakukan verifikasi dan penyesuaian dari berkas yang sebelumnya dikumpulkan para peserta. “Itu memang sudah ada panduannya dari kementerian,” kata dia.
Proses wawancara sebagai salah satu rangkaian seleksi penting dalam penerimaan PIP yang pemerintah inisiasi melalui Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020 tentang Program Indonesia Pintar.
Hal itu dalam menentukan kelulusan KIP Kuliah. Proses wawancara terbagi menjadi tiga sesi selama tiga hari hingga 20 April 2023.
BACA JUGA: 79 Persen Pendaftar SNBP Unila Berasal dari Lampung, Berikut 10 Sekolah Paling Banyak Diterima
“Tapi tentu saja kita nanti lihat situasi karena ini tidak hanya Lampung. Kami masih memberikan kesempatan kalau ada satu atau dua orang yang berhalangan hadir. Kami masih bisa berikan toleransi tapi itu sifatnya situasional,” kata Anna.
Kuota Beasiswa Meningkat
Dia menyebut kuota KIP-Kuliah Unila pada tahun ini secara keseluruhan meningkat untuk 837 orang. “Alhamdulillah ada tambahan. Semoga akan ada tambahan kuota lagi ke depan,” kata dia.
Untuk memperoleh penerima beasiswa yang tepat sasaran, Unila berkomitmen untuk melakukan seleksi secara ketat dan transparan dalam proses seleksi. Untuk itu, timnya akan melakukan survei lapangan dengan mendatangi secara langsung kediaman para calon penerima beasiswa secara acak dan merata.
“Langkah itu supaya yang dapat beasiswa benar-benar anak yang memang layak dan membutuhkan,” kata dia.
Dia mengimbau para pendaftar beasiswa agar bisa menyiapkan data beserta bukti yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Namun, jika terdapat praktik manipulasi data akan langsung memberikan sanksi tegas. Panitia akan mencoret nama yang peserta itu dari keikutsertaannya dari calon penerima beasiswa.
“Kalau tidak sesuai langsung coret sebagai calon penerima beasiswa KIP-Kuliah. Kami akan transparan. Jika ada yang membutuhkan datanya siap untuk memberikan transparansi,” kata dia.