Bandar Lampung (Lampost.co)—Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung mengadakan dua kegiatan dalam dua hari berturut-turut. Pada Jumat, 27 Desember 2024, diadakan talkshow bertema “Anakku Susah Makan, Bagaimana Supaya Tidak Stunting?”kemudian pada , Sabtu, 28 Desember 2024 menyelenggarakan Lokakarya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) di Hotel Emersia, Bandar Lampung. Kedua acara ini menghadirkan narasumber ahli, DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum,yang merupakan Ahli Gizi Masyarakat.
Ketua AIMI Daerah Lampung, Upi Fitriyanti, menjelaskan kegiatan tersebut terselenggara sebagai respons terhadap banyaknya keluhan dari para ibu mengenai anak yang sulit makan. Talkshow tertuju untuk masyarakat umum, sedangkan lokakarya bertujuan meningkatkan kapasitas para pengurus AIMI.
“Banyak anggota dan followers AIMI yang berkonsultasi mengenai anak-anak mereka yang sulit makan. Oleh karena itu, kami mengadakan talkshow ini agar para orang tua mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai cara mengatasi masalah tersebut,” ujar Upi.
Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Peringatan DBD Pada Bayi
AIMI Lampung kembali mengundang DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum., yang sebelumnya pernah hadir dalam perayaan HUT ke-2 AIMI Daerah Lampung pada tahun 2017.
“dr. Tan dikenal kredibel dalam memberikan materi terkait anak yang sulit makan. Kami berharap kehadiran beliau dapat memberikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Upi.
Melalui talkshow ini, harapannya para orang tua lebih memahami cara mengatasi masalah anak susah makan untuk mencegah stunting.
“Makan adalah keterampilan hidup yang harus terlatih sejak dini. Para ibu juga harus disiplin dalam memberikan makan kepada anak-anak mereka. Sebenarnya, makan itu mudah dan murah jika menggunakan menu yang biasa keluarga konsumsi,” ujar Upi.
Semenatara itu, dr Tan Shot Yen menambahkan bahwa pemberian makan yang tepat pada bayi dan anak adalah fondasi dasar untuk menciptakan generasi emas Indonesia 2045.
Lokakarya PMBA Tingkatkan Kapasitas Pengurus AIMI
Pada Sabtu, 28 Desember 2024, AIMI Daerah Lampung melanjutkan kegiatan dengan Lokakarya PMBA yang berlangsung selama lebih dari tujuh jam. Kegiatan ini sengaja untuk membekali para pengurus AIMI dan mitra kerja dengan konsep PMBA yang benar.
“Lokakarya ini penting bagi pengurus AIMI dan mitra kerja karena PMBA merupakan salah satu kunci keberhasilan mencetak generasi emas 2045,” kata Upi.
“AIMI sebagai bagian dari komunitas masyarakat perlu memahami konsep PMBA dengan benar agar dapat memberikan edukasi dan konseling yang memadai,” ujarnya.
Selain masalah menyusui, banyak orang tua masih menghadapi kendala saat memulai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Melalui lokakarya ini, AIMI Lampung berharap dapat berkontribusi menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung.
“Bekal dari lokakarya ini memungkinkan pengurus AIMI memberikan sosialisasi dan konseling kepada masyarakat untuk mencegah stunting,” tutup Upi.
Menurut dr. Tan, konsep PMBA bukan hanya sekadar menyusun menu atau resep, tetapi juga melibatkan edukasi dan konseling yang tepat.