Bandar Lampung (Lampost.co) — Suasana haru menyertai momen ketika Josevein Hutagalung dipanggil dalam sidang senat terbuka wisuda ke-23 Itera pada Jumat, 14 November 2025. Dia bukan hanya maju untuk bersalaman, tetapi juga mendapatkan kehormatan menjadi wisudawan terbaik dan memberikan sambutan di depan 943 lulusan Fakultas Teknologi Industri lainnya.
Prestasi tersebut merupakan impian yang sudah ia tanam sejak awal kuliah. Tekad itu muncul ketika ia menghadiri acara penganugerahan OZT Award. Saat mendengar host menyebut nama mahasiswa dan orang tuanya, dia berjanji suatu hari nanti nama orang tuanya juga dipanggil di hadapan banyak orang karena sebuah pencapaian besar.
Jose sempat mencoba mengikuti OZT Award, tetapi gagal karena nilai IPK-nya sempat menurun. Meski demikian, ia tidak putus asa. Ia terus mencari peluang lain untuk mewujudkan mimpinya. Ia bahkan berkonsultasi dengan senior yang pernah menyandang gelar wisudawan terbaik. Dari sanalah ia terdorong untuk mengumpulkan prestasi tambahan guna mendukung IPK-nya yang menurutnya belum cukup tinggi.
“Kalau soal IPK mungkin banyak yang lebih tinggi. IPK saya 3,88. Tapi saya ingin jadi wisudawan terbaik, jadi saya harus cari prestasi di luar,” ujarnya.
Kerja keras itu membuahkan hasil. Jose meraih juara 2 pada ajang 6th International Technology-Enhanced Language Learning Symposium (iTELLS 2025) di Universiti Kebangsaan Malaysia. Ia juga terpilih sebagai delegasi dalam ASEAN Youth Sustainability Forum.
Penghasilan Tidak Menentu
Ayahnya, Jhonson Efendi Hutagalung, bekerja sebagai tukang tambal ban dengan penghasilan tidak menentu. Meski hidup sederhana dan masih tinggal di rumah kontrakan, Jhonson memiliki tekad kuat untuk masa depan anak-anaknya.
“Kami keluarga kurang mampu, rumah juga masih ngontrak,” kata Jhonson.
Ia selalu menanamkan semangat pendidikan kepada anak-anaknya karena merasa tidak memiliki harta untuk diwariskan. Bagi Jhonson, ilmu adalah satu-satunya warisan berharga.
“Saya selalu bilang ke Jose, orang tua tidak bisa beri harta, tapi bisa mewariskan ilmu,” tuturnya.








