BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) – Festival Musik UKMBS Darmajaya kembali menghadirkan karya segar musisi muda Lampung. Dua band independen, Anti Orbit dan Deebaya, tampil memukau dengan merilis single kedua mereka dalam ajang tahunan ini. Kehadiran mereka sekaligus menegaskan pentingnya ruang komunitas seni sebagai laboratorium kreativitas generasi muda.
Eksperimen Artistik Anti Orbit

Anti Orbit membawakan lagu terbaru mereka berjudul Kabut dan Senja. Band surf-rock ini mengeksplorasi perpaduan unik antara dentingan gitar bergelombang khas pantai dengan melodi Arabik bernuansa eksotis. Perpaduan tersebut menciptakan atmosfer musikal yang segar: laut bertemu gurun, kebebasan berpadu keheningan.
“Kabut dan Senja bukan hanya lagu, melainkan eksperimen artistik untuk menunjukkan bahwa musik surf bisa diperkaya dengan warna lintas budaya tanpa kehilangan identitas,” ujar salah satu personel Anti Orbit.
Nuansa Reggae dari Deebaya
Sementara itu, band reggae Deebaya memperkenalkan single terbaru mereka berjudul Pelangi. Lagu ini menghadirkan alunan bass dalam, ketukan drum ringan, dan vokal lembut yang membawa pendengar ke suasana damai setelah hujan.
“Pelangi menggambarkan rasa syukur dan kesederhanaan. Musik bagi kami adalah jeda yang menenangkan di tengah hiruk pikuk kehidupan,” kata vokalis Deebaya.
Dari Puisi ke Musik
Kedua lagu tersebut diadaptasi dari puisi karya sastrawan Lampung, Ikhtiar P. Pratama. Puisi Kabut dan Senja diterjemahkan Anti Orbit menjadi aransemen melankolis penuh misteri, sementara puisi Pelangi dihidupkan Deebaya dengan nuansa reggae yang hangat.
Kolaborasi lintas medium ini membuktikan bahwa kata-kata dapat bertransformasi menjadi musik, dan musik mampu memperluas resonansi makna puisi.
Lahir dari Komunitas Seni
Anti Orbit dan Deebaya merupakan bagian dari Divisi Musik Komunitas Seni Lima Rasa. Komunitas ini menjadi wadah kreatif seniman muda Lampung untuk bereksperimen, berkolaborasi, dan melahirkan karya orisinal yang berakar pada nilai-nilai lokal.
Kehadiran kedua band di panggung UKMBS Darmajaya memperlihatkan peran penting komunitas seni dalam membangun ekosistem musik independen di Lampung.
Festival UKMBS, Wadah Kreativitas Mahasiswa
Festival Musik UKMBS Darmajaya kini kian dikenal sebagai ruang pertemuan musisi kampus dan komunitas. Ajang ini bukan sekadar hiburan, tetapi wadah bagi generasi muda untuk menunjukkan karya orisinal, menjalin kolaborasi, serta memadukan tradisi dan modernitas.
Lahirnya Kabut dan Senja serta Pelangi dari panggung ini memperkaya khazanah musik Lampung sekaligus menginspirasi musisi lain untuk terus berkarya.
“Festival ini adalah bukti bahwa Lampung tidak hanya memiliki kekayaan budaya, tetapi juga kreativitas musik yang bisa menembus batas nasional,” ujar panitia UKMBS Darmajaya.