Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung akan melakukan pengawasan langsung selama pelaksanaan SNBT PTN (Seleksi Nasional Berbasis Tes Perguruan Tinggi Negeri) yang akan berlasung mulai Selasa,30 April 2024.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, mengungkapkan pengawasan tersebut untuk mengantisipasi praktik perjokian pada seleksi tersebut. Hal itu bercermin dari kasus-kasus praktik joki yang sudah terjadi sebelumnya.
Kepolisian akan berkordinasi langsung dengan pihak perguruan tinggi negeri sebagai penyelenggara. Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terkait potensi terjadi kecurangan dalam seleksi itu.
“Bercermin dari beberapa kasus praktik perjokian, Polri mengantisipasi agar jangan sampai terulang lagi,” ungkapnya kepada Lampost.co, Senin, 29 April 2024.
Umi menambahkan, pihak perguruan tinggi negeri juga harus waspada terkait praktik kecurangan itu. Sehingga peserta seleksi yang lolos benar-benar berdasarkan kemampuannya masing-masing.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anaknya yang mengikuti SNBP-PTN. Sehingga para peserta bersemangat mengikuti tes dan lulus dengan kemampuan sendiri.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk memberikan semangat dan motivasi putra putrinya untuk belajar dengan baik untuk menghadapi UTBK ini,” kata dia.
Sebelumnya, Koordinator Humas PMB Unila, Muhammad Komaruddin menyebutkan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 825 unit komputer yang tersebar ke tujuh lokasi tes, antara lain FK, FMIPA, FEB, UPT Bahasa, UPT TIK, Laboratorium FT dan juga FKIP.
Pembagian Tes
Setiap lokasi tes akan termonitor oleh pengawas yang berasal dari kalangan dosen dan Tendik yang sudah terverifikasi. Adapun jumlah pengawas yang sudah panitia siapkan sebanyak 427 orang dan 72 orang PJ lokasi.
“Pelaksanaan SNBT-PTN nanti akan berlangsung 2 gelombang,” jelasnya.
Gelombang 1 berlangsung pada 30 April 2024 dan berlanjut pada 2-7 Mei. Sementara gelombang 2 pada 14 – 17 Mei. Setiap hari dibagi dua sesi, yaitu sesi pagi pukul 06.30 dan sesi siang pukul 12.30,
“Kalau Jum’at pelaksanaannya pada pukul 13.30 WIB,” tambahnya.
Untuk mencegah peserta yang membawa peralatan yang berpotensi digunakan untuk berbuat curang, pihaknya telah menyiapkan metal detector serta pembaca sinyal untuk melacak jaringan yang mencurigakan.
Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan, Komaruddin mengatakan berdasarkan SOP yang telah disepakati, yang bersangkutan akan dilaporkan ke pusat, dan tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan.(