Bandar Lampung (Lampost.co) — Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) telah mengirim tim untuk melakukan penelusuran mencari harimau yang menyerang petani di Suoh, Lampung Barat.
Kepala Bidang Teknis dan Konservasi (Kabidtek) TNBBS Wawan mengungkapkan, 1 tim yang di berangkatkan terdiri dari Polhut, PEH, san dokter hewan. Mereka menugaskan untuk memasang camera trap, dan kandang jebang untuk terpasang.
“Mereka kita lengkapi camera trap dan kandang ebak untuk di pasang guna identifikasi. Dan penanganan lebih lanjutnya di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya, Senin, 23 September 2024.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri dan melibatkan masyarakat untuk penanganan interaksi negatif tersebut.
Masyarakat di imbau untuk sementara tidak beraktivitas di areal TNBBS. Jika terpaksa, balai TNBBS mengimbau agar masyarakat berkegiatan dengan cara berkelompok.
“Kami juga melarang masyarakat untuk berburu atau masang jerat pakan Harimau Sumatera,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik juga mengimbau masyarakat sekitar tidak melakukan aktivitas di areal TNBBS. Sebab harimau yang menyerang warga setempat belum bisa ditemukan.
Ia meminta masyarakat menuruti imbauan yang telah dikeluarkan pihak keamanan. Imbauan itu penting di jalani agar tidak ada lagi warga yang menjadi korban serangan harimau.
“Imbauan ini kami harapkan di jalankan. Mengingat Harimau yang menyerang seorang warga belum tertangkap,” ujarnya.
Saat ini, Satgas Penanganan Harimau yang terdiri dari TNI, Polri, TNBBS, BKSDA masih melakukan pemetaan untuk mencari keberadaan harimau itu. Keberadaan harimau belum ketemu, sehingga masyarakat juga tetap harus waspada dengan menaati imbauan petugas.
“Tim saat ini masih melakukan pencarian terkait di mana keberadaan hewan ini,” katanya.
Umi menjelaskan, korban ditemukan Sabtu malam oleh waega setempat. Jenazah korban ketemu dalam keadaan luka parah dan tidak utuh.
“Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian serta luka-luka yang korban alami atas nama, Karim meninggal dunia setelah mendapat serangan dari seekor harimau,” jelas Umi