Bandar Lampung (Lampost.co)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung memetakan daerah rawan bencana pada peralihan musim kemarau menuju musim penghujan.
Kepala BPBD Lampung, Rudy Sjawal mengatakan pihaknya telah mendapat instruksi kesiapsiagaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kami sudah dapat surat dari BNPB untuk kesiapsiagaan. Karena di bulan Oktober–November beberapa wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan,” ujarnya, Minggu, 05 November 2023.
Sistem kewaspadaan dini juga diterapkan agar dampak dari bencana yang berisiko timbul dapat diminimalisir.
59
“Kami diminta lebih waspada dini. Kita sudah bangun kesiapsiagaan dengan berkoordinasi bersama kabupaten/kota,” kata dia.
Selain itu, BPBD Lampung turut meningkatkan peran strategis dari forum pengurangan risiko bencana dan forum relawan.
“Untuk memperkuat kesiapsiagaan kita, saat ini sudah rutin digelar rapat bersama forum pengurangan risiko bencana dan forum relawan,” jelasnya.
Adapun bencana yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim menuju penghujan antara lain banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah.
Menurut hasil pemetaan risiko bencana BPBD Lampung, kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung memiliki risiko bencana banjir yang beragam. Wilayah dengan kategori risiko tinggi adalah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Way Kanan.
Sementara wilayah berpotensi tinggi terdampak bencana puting beliung adalah Kecamatan Labuhan Maringgai di Lampung Timur, Kecamatan Negeri Katon di Tegineneng, dan Kecamatan Padang Cermin di Kabupaten Pesawaran.
Wilayah lain di Provinsi Lampung yang secara umum dikategorikan sebagai daerah rawan longsor adalah Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, beberapa wilayah di Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Pesawaran.
Nurjanah