Bandar Lampung (Lampost.co) — Disdikbud Lampung menunjukkan ketertarikan terhadap industri gim elektronik di Lampung. Hal tersebut melihat jumlah pengguna gim di Lampung cukup besar yakni mencapai 40 persen.
Kabid SMK Disdikbud, Sunardi mengungkapkan, untuk mengembangkan industri gim di Lampung perlu disiapkan SDM yang mumpuni. Saat ini pemerintah tengah melatih guru SMK menjadi developer gim
Hal tersebut melalui Workshop Pembuatan Gim yang melibatkan guru dari 16 SMK di Lampung. Selama pelatihan berlangsung, peserta mendapat pemahaman serta mampu menghasilkan gim saat selesai mengikuti workshop.
Baca Juga: AI dan Society 5.0 Peluang dan Tantangan Baru dalam Dunia Pendidikan
“Ini merupakan tindak lanjut pertemuan bersama Kemendagri bersama 11 kepala Disdikbud se-Indonesia,” ungkapnya, Kamis, 11 November 2024.
Setelah bimtek, para peserta wajibkan melakukan pengembangan gim di sekolah dengan melibatkan para siswa. Sehingga ke depan sekolah bisa meluluskan siswa yang sudah memiliki kemampuan dalam pembuatan gim.
Untuk penerapan di sekolah, dinas akan melakukan kajian bersama pakar kurikulum terlebih dahulu. Tujuannya untuk menentukan apakah menjadi mata pelajaran atau cukup diinsersi pada mata pelajaran yang ada pada jurusan yang sesuai.
“Nanti akan dikaji kira-kira materi mana yang bisa diinsersi, kelas berapa, perlu durasi berapa jam, sambil menunggu perubahan struktur kurikulum dari kementerian,” jelasnya.
Ia menambahkan, untuk mengincar pasar lokal pihaknya menargetkan pembuatan gim dengan kearifan lokal dan nasional. Sementara itu menembus pasal global, pihaknya juga menargetkan gim dengan standar internasional.
“Gim yang dibuat adalah gim yang memberikan edukasi positif, bukan yang memberi dampak negatif,” tambahnya.